Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian berhasil menghemat Rp4,1 triliun dari refocusing anggaran 2015, dengan memangkas sejumlah program yang dinilai kurang bermanfaat.
Amran Sulaiman, Menteri Pertanian, mengatakan pihaknya sejak awal tahun melakukan refocusing anggaran di sektor pertanian. Hal itu dilakukan dengan menghilangkan mata anggaran yang memiliki penafsiran ganda dan tidak sesuai dengan fokus Kementerian Pertanian.
“Kami sudah duluan menertibkan, karena pada akhir 2014 sudah melakukan refocusing anggaran 2015, dan menghemat Rp4,1 triliun,” katanya di Istana Negara, Selasa (15/12/2015).
Amran menuturkan dana senilai Rp4,1 triliun dari penghematan itu kemudian dialokasikan untuk sektor lain yang menyentuh pemangku kepentingan di sektor pertanian. Denagn begitu, Kementerian Pertanian dapat memperbesar alokasi dana untuk program yang lebih produktif.
Menurutnya, saat ini sudah tidak ada lagi mata anggaran Kementerian Pertanian yang menggunakan nomenklatur dengan makna ganda dan kalimat bersayap. Kementerian Pertanian juga telah mengunci seluruh anggarannya untuk masuk ke komoditas strategis.
“Anggaran perjalanan dinas saja dipangkas Rp800 miliar, dialihkan untuk beli traktor. Anggaran itu difokuskan untuk komoditas strategis, seperti cabai, kedelai, jagung, dan padi,” ujarnya.
Amran juga menyebutkan pengalihan anggaran itu mampu menambah jumlah traktor yang diberikan untuk petani menjadi sekitar 80.000 unit, dari yang sebelumnya direncanakan hanya 4.000 unit.
Kementerian Pertanian juga berhasil menyelesaikan irigasi sebanyak 2,6 juta kilo meter, karena memiliki dana yang lebih besar untuk mengerjakannya.