Bisnis.com, MANOKWARI - Kepala Badan Pusat Statistik Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Johannis Lekatompessy mengatakan pada November 2015, Kota Sorong mengalami deflasi 0,74% dengan indeks harga konsumen(IHK) 122,13.
"Turunnya harga bahan makanan pemicu Kota Sorong pada September 2015 terjadi deflasi sebesar 0,74%," katanya di Sorong, Kamis (3/12/2015).
Menurut Johannis, deflasi Kota Sorong karena penurunan harga kelompok bahan makanan misalnya daun ubi kayu, ikan cakalang segar, tomat, sayur, ikan kakap merah segar dan ikan ekor kuning segar.
"Namun ada beberapa bahan makanan yang mengalami kenaikan harga misalnya buah pinang, jeruk , wortel, sawi hijau, sawi putih dan apel," katanya.
Menurutnya, Kota Sorong menempati peringkat 81 deflasi di Indonesia dengan indeks harga konsumen (IHK) 122,13. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkalpinang sebesar 1,02% dengan IHK 121,87 dan deflasi terendah terjadi di Kota Manado yaitu sebesar 0,01% dengan IHK 123,06.
Ia memprediksikan pada bulan Desember 2015 terjadi inflasi tinggi di Kota Sorong mengingat bulan tersebut merupakan puncak hari besar keagamaan.
"Kami pastikan Kota Sorong terjadi inflasi Desember karena pada bulan tersebut pasti terjadi lonjakan permintaan semua komoditas menjelang hari besar keagamaan yakni Natal," katanya.
BPS: Harga Makanan Turun November, Sorong Deflasi 0,74%
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Sorong, Provinsi Papua Barat, Johannis Lekatompessy mengatakan pada November 2015, Kota Sorong mengalami deflasi 0,74 persen dengan indeks harga konsumen(IHK) 122,13.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
5 jam yang lalu