Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mengkaji kelanjutan wacana pembangunan Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).
Pasalnya, Tol Dalam Kota Bandung dinilai semakin relevan usai Bandung ditetapkan menjadi kota termacet di Indonesia versi TomTom Traffic Index.
Berdasarkan laporan tersebut, rata-rata perjalanan per 10 kilometer di Kota Bandung membutuhkan waktu 32 menit 37 detik dengan rata-rata penyumbatan arus lalu lintas 48% dan waktu hilang per tahun pada jam sibuk adalah 108 jam.
Sejalan dengan hal itu, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU, Roy Rizali menegaskan bahwa rencana konstruksi BIUTR terus berlangsung dan dalam tahap pembentukan pendalaman kajian atau feasibility study (FS).
"Iya ini lagi berproses, mungkin dengan kepala BPJT [Badan Pengatur Jalan Tol] ya prosesnya sudah sampai mana, apakah review FS dan sebagainya," jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Senin (21/7/2025).
Roy menjelaskan, apabila proses pembentukan FS itu rampung dikerjakan, maka proses lelang akan dilaksanakan langsung oleh Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI). Namun sayangnya, dia tak merinci kapan proses lelang bakal dijalankan.
Baca Juga
Untuk diketahui, Tol Dalam Kota Bandung masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diteken pada masa kepemimpinan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Berdasarkan laporan yang dirilis langsung oleh Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Perekonomian, nilai investasi dari proyek tersebut mencapai Rp7,83 triliun.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso menjelaskan bahwa bahwa konstruksi Tol Dalam Kota Bandung tersebut melingkupi pengembangan Bandung Intra Urban Toll Road dan North South Link di Bandung.
"Pengembangan Jalan Tol Dalam Kota Bandung ada dua, yang direkomendasikan oleh Menteri PUPR, Bandung Intra Urban Tol Road [BIUTR]. Ini koneksi simpang susun Pusdai dengan nilai investasi Rp7,8 triliun," jelas Susi (15/5/2024).
Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis pada 2019, BIUTR akan dibangun dari bilangan Pasteur menuju Cileunyi, menyusuri Jalan PHH Mustofa, Jalan A.H Nasution, hingga berujung di Jalan Raya Bandung - Sumedang di Cileunyi.
Rencananya, jalan tol ini juga akan bercabang di bilangan Ujung Berung menuju Gedebage. Segmen ini akan terhubung langsung dengan Jalan Tol Padalarang - Cileunyi. Di mana, ide untuk membangun Jalan Tol Dalam Kota Bandung sudah tercetus sejak 1996.
Dalam laporan survei persiapan BIUTR yang diterbitkan Japan International Cooperation Agency (JICA) 2009 lalu, peningkatan kapasitas jalan diperlukan seiring dengan laju urbanisasi yang pesat di Kota Bandung. Jalan bebas hambatan juga diperlukan untuk mendukung Gedebage yang dicanangkan sebagai wilayah pengembangan baru.