Bisnis.com, BALIKPAPAN - Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan mencatat terjadinya deflasi sebesar 0,54% sepanjang November 2015 didorong oleh kelompok pengeluaran bahan makanan. Capaian ini menjadikan Kota Balikpapan mengalami deflasi terbesar di Pulau Kalimantan.
Dengan angka ini, laju inflasi tahun kalender di kota itu menjadi 5,46% dan secara tahunan mencapai 7,90%. Kepala BPS Kota Balikpapan Nur Wahid mengatakan ada tiga kelompok pengeluaran yang menyumbangkan deflasi sepanjang November 2015.
“Kelompok bahan makanan memberikan Andil terbesar terhadap inflasi, yakni sebesar 0,68%. Tiga subkelompok bahan makanan yang mengalami penurunan indeks, yakni subkelompok sayur-sayuran, subkelompok ikan segar, dan subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya,” ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis, Selasa (1/12/2015).
Sementara itu, kelompok lain yang memberikan andil terhadap deflasi di Balikpapan adalah kepompong transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,089% serta kelompok sandang yang memberikan andil sebesar 0,009%.
Kelompok pengeluaran lainnya, seperti kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau memberikan andil inflasi sebesar o,20%, kelompok perumahan air listrik, gas, dan bahan bakar memberikan andil inflasi sebesar 0,012%, kelompok kesehatan memberikan andil sebesar 0,1% serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga ikut menyumbangkan inflasi sebesar 0,016%.