Bisnis.com, JAKARTA—Proyek kereta cepat Bandung-Jakarta yang sempat menjadi bahan kompetisi China dan Jepang akhirnya dimenangkan China.
Hal itu dikabarkan membuat Menteri Transportasi Jepang Akihiro Ota ngambek dan bahkan akan meninjau ulang seluruh hubungan bisnis Jepang dengan Indonesia.
Dikonfirmai tentang kabar itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki menyatakan tidak pernah mendengar pernyataan Menteri Ota usai proyek kereta cepat dimenangkan oleh China.
“I never heard [saya tidak pernah dengar],” ujar Tanizaki, Jumat (9/10/2015).
Sebelumnya, dikabarkan Menteri Transportasi Jepang Akihiro Ota kecewa dan tidak bisa memahami alasan Indonesia menyerahkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ke China.
Akibatnya, Ota menyatakan akan mengkaji ulang seluruh bisnis Jepang di Indonesia.
Untuk diketahui, nilai proyek kereta cepat yang pertama di Indonesia ini diperkirakan mencapai US$5,3 miliar atau sekitar Rp78 triliun.
Pemerintah memutuskan pengerjaan proyek tidak didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), tetapi melalui konsorsium BUMN. Skema kerja sama pun dilakukan secara business to business, bukan antar pemerintah atau G to G .