Bisnis.com, BALIKPAPAN - Biaya operasional PT Pos Indonesia (Persero) Balikpapan naik hingga 10% akibat perubahan rute ekspedisi jalur udara ke jalur darat sebagai imbas dari kabut asap.
“Biaya pengalihan moda transportasi udara ke transportasi darat sebetulnya tidak terlalu signifikan, tapi kualitas jadi kendur karena waktu pengiriman lebih lama,” tutur Kepala Kantor PT Pos Indonesia Balikpapan Hari Sumaryono, Kamis (24/9/2015).
Dia mengatakan terganggunya penerbangan akibat kabut asap yang pekat, pengiriman paket pos yang biasa menggunakan moda transportasi udara terpaksa diubah ke transportasi darat dengan waktu tempuh yang lebih lama.
Tak jarang pengirim paket yang menggunakan jasa ekspedisi prioritas yang biasa menggunakan pesawat udara dan memakan waktu pengiriman hanya satu hari, kini harus terlambat akibat perubahan moda transportasi.
Kendati demikian, Hari mengupayakan secara optimal agar paket yang telah diterimanya dari pengirim dapat segera diantarkan melalui jalur darat dengan titik-titik jalur penghubung terdekat.
“Kami sudah informasikan mengenai gangguan kabut asap yang mungkin membuat keterlambatan pengiriman, jadi pengirim juga paham kalau paketnya sampai tujuan lebih lama, tapi kami tetap upayakan paket sampai tujuan dengan waktu maksimal standar, yaitu empat hari.”