Bisnis.com, SURABAYA — Importir yang tergabung dalam Gabungan Importir Seluruh Indonesia Jawa Timur memborong mesin-mesin industri, sebagai upaya pembangunan pabrik dalam tiga hingga lima tahun ke depan di provinsi tersebut.
Langkah impor itu tetap gencar dilakukan di tengah terdepresiasinya rupiah hingga menyentuh Rp14.478 per dolar pada Selasa (22/9/2015) siang.
Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur Bambang Sukadi mengatakan pada kuartal III dan IV tahun ini dinilai sebagai waktu yang tepat memperbesar investasi bagi importir, khususnya pembelian mesin-mesin industri.
Nantinya, imbal hasil akan dirasakan tiga hingga lima tahun lagi ketika pabrik beroperasi. “Geliat investasi, khususnya di Jawa Timur sedang dalam skala yang bagus. Hal ini sudah tercium oleh importir,” katanya kepada Bisnis, Selasa (22/9/2015).
Dia mencatat, aksi pengusaha melakukan impor mesin sepanjang Agustus 2015 menanjak hingga 20%. Aksi ini dieksekusi oleh beberapa korporasi di bidang makanan dan minuman, otomotif hingga tekstil.
“Mesin-mesin dari China, Amerika Serikat dang Jepang mulai berbondong-bondong masuk ke Jawa Timur sejak Agustus hingga pertengahan September ini. Tak ayal impor mesin sedang pegang kendali,” terangnya.
Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim mencatat, nilai impor Jatim pada Agustus 2015 tembus US$1,76 miliar atau melesat 57,29% dibandingkan dengan impor bulan sebelumnya senilai US$1,12 miliar.