Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha angkutan barang dan peti kemas yang tergabung dalam asosiasi pengusaha truk Indonesia (Aptrindo) tidak mengkhawatirkan rencana masuknya jalur KA ke terminal peti kemas atau kawasan lini satu Pelabuhan Tanjung Priok.
Hal itu karena moda transportasi menggunakan trucking dinilai masih lebih efisien dan efektif oleh pengguna jasa pelabuhan untuk saat ini.
Ketua Umum DPP Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan kendati begitu pihaknya justru mengusulkan supaya jalur KA yang disiapkan untuk masuk lini satu pelabuhan tersebut jangan sampai mengganggu mobilitas atau lalu lintas trucking pengangkut barang dan peti kemas dari dan ke Priok.
“Harusnya kalau mau bikin jalur KA masuk pelabuhan bukan menggunakan jalur peninggalan zaman Belanda yang ada sekarang. Bangun dong yang baru lewat atas atau lewat bawah tanah sehingga tidak mengganggu lalu lintas trucking yang sudah eksisting,” ujarnya, Selasa (15/9/2015).
Gemilang mengatakan selama ini pemilik barang lebih memilih moda trucking karena selain tarifnya masih bisa dinegosiasikan pola angkutan trucking juga bersifat door to door atau langsung dari dan ke gudang pemilik barang.
“Silakan saja kalau mau ada jalur KA di Pelabuhan Priok asalkan jalurnya tidak mengganggu mobilisasi trucking. Kami (operator truck) tidak khawatir bersaing dengan moda tersebut,” paparnya.
Pekan lalu, Menko Kemaritiman Rizal Ramli melakukan kunjungan ke Pelabuhan Tanjung Priok dan secara seimbolis membongkar beton yang menutupi jalur KA di lingkungan kerja pelabuhan Priok guna mengaktifkan kembali moda KA untuk angkutan logistik dari dan meuju pelabuhan Tanjung Priok.
Sebelumnya, Dewan Pemakai Jasa Angkutan Laut Indonesia (Depalindo) menolak masuknya jalur KA masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok karena justru menyebabkan inefisiensi logistik karena double handling.
Ketua Umum Depalindo Toto Dirgantoro mengatakan tidak ada hubungannya masuknya jalur kereta api dengan solusi penyelesaian dwelling time atau lamanya waktu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.
Menurutnya, keberadaan kereta api di pelabuhan juga perlu diuji manfaatnya bagi pelaku usaha, karena biasanya pelaku usaha akan memilih moda transportasi yang lebih mudah dan efisien dari sisi waktu dan biaya.