Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Interior: Cermin Eksotis dari Kayu Limbah

Material kayu masih mendominasi sebagai bahan baku furnitur dalam interior rumah. Namun, seiring perkembangan zaman, para perajin mulai mengaplikasikan green furniture yakni memanfaatkan kayu limbah sehingga dapat menekan penebangan kayu.
Makin tua usia kayu tersebut, maka motifnya lebih bagus dan warnanya yang lebih kekuningan. /Bisnis.com
Makin tua usia kayu tersebut, maka motifnya lebih bagus dan warnanya yang lebih kekuningan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Material kayu masih mendominasi sebagai bahan baku furnitur dalam interior rumah. Namun, seiring perkembangan zaman, para perajin mulai mengaplikasikan green furniture yakni memanfaatkan kayu limbah sehingga dapat menekan penebangan kayu.

Hal ini juga dilakukan oleh perajin BatangKerajinanku Ngatimin dalam memproduksi furnitur dalam bentuk cermin hias. Perajin yang bekerja di di  Desa Sempu Kecamatan Limpung Kabupaten Batang menggunakan kulit kayu manis yang dikombinasikan dengan ranting dan akar kayu jati sebagai bahan baku cermin hias.

Cermin hias produksi BatangKerajinanku ikut serta dalam pameran Pesona Produk Kriya Dekranasda Jawa Tengah 2015. Bisnis.com sempat mengunjungi stand pameran dalam rangka HUT Jateng di Area Gor Satria Purwokerto, Banyumas.

“Di Batang, ranting kayu jati dan kulit kayu manis berlimpah. Dengan mengkreasikan dalam interior, maka bisa menaikkan harganya,” katanya. Ngatimin menuturkan limbah kulit kayu manis menjadi salah satu pilihan bahan baku aksesoris yang mengelilingi bingkai cermin karena warnanya yang eksotis dan aromamnya yang  harum.

Dia menggunakan kulit kayu manis dengan panjang 1,5-2 cm. Sebelum diaplikasikan sebagai hiasan, kulit kayu manis juga melalui proses penjemuran. Saat dijemur di bawah sinar matahari, kulit kayu manis akan membentuk gulungan secara alami. 

Setelah kering, kulit kayu manis dapat direkatkan pada kayu triplek dengan ketebalan 0,5 cm yang menjadi dasar cermin. Proses terakhir adalah pemasangan cermin. Kulit kayu manis akan menempel pada bingkai sepanjang 8 cm dihitung dari pinggiran cermin.

Lebar ini menyesuaikan ukuran cermin agar terlihat lebih proporsional. “Setelah itu, tunggu selama 12 jam agar kulit kayu menempel secara kuat,” tuturnya. Setelah 12 jam, cermin hias masuk ke proses akhir yakni pelapisan cat untuk menjaga warna. Dengan proses akhir ini maka debu tidak akan mudah menempel pada permukaan cermin dan kulit kayu manis.

Sayangnya, jika dilakukan pelapisan cat, maka menghilangkan aroma harum alami kayu manis. Menurutnya, pelanggan dapat memesan cermin hias yang tidak melalui proses pelapisan cat. “Agar aroma harum tetap muncul, tidak melalui proses finishing. Namun, membersih kannya memang lebih sulit dan lebih telaten dengan menggunakan kuas,” katanya.

Kekuatan kulit kayu manis memang berbeda dengan kayu jati. Oleh karena itu, Ngatimin menyarankan penggunaan cermin dengan bingkai kulit kayu manis di bagian tepinya, hanya untuk penempatan ruangan dengan suhu normal seperti kamar tidur atau ruang keluarga.

Cermin dengan bingkai ranting kayu jati dengan kekuatan yang lebih besar dapat digunakan sebagai interior kamar mandi. “Dengan  finishing, air tidak meresap ke dalam pori kayu,” katanya.

Penempatan cermin hias dalam ruangan perlu memperhatikan ukuran cermin dan penempatannya. Cermin sebagai interior kamar mandi lebih kecil dari kamar tidur.
Apalagi dengan hiasan yang menonjol dari tepian bingkai, dapat menjadi point of view sebuah ruang. “Misalnya, untuk kamar mandi dengan diemeter 40 cm, maka kamar tidur berdiameter 60 cm. Begitu pula untuk bingkai persegi panjang,” sarannya.

Menurutnya, limbah kayu jati memiliki motif dan warna yang cantik. Makin tua usia kayu tersebut, maka motifnya lebih bagus dan warnanya yang lebih kekuningan. “Jika kulit kayu lapis memunculkan aroma harum, maka kayu jati memberi nuansa yang lebih dingin dalam suatu ruang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (13/9/2015)
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper