Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Grafika Tertopang Proyek Pemerintah

Kinerja industri grafika tidak menurun kendati permintaan dari sektor komersil menurun. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan dari sektor pemerintahan.

Bisnis.com, JAKARTA – Kinerja industri grafika tidak menurun kendati permintaan dari sektor komersil menurun. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan dari sektor pemerintahan.

Presiden Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PPGI) Jimmy Juneanto menjelaskan penambahan tersebut antara lain untuk kebutuhan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)dan program mencetak buku pelajaran yang anggarannya memang ditingkatkan.

“Biasanya industri grafika mengikuti gerak industri lain secara umum. Kalau industri lain pertumbuhannya tinggi, dia ikut tinggi. Belakangan ini industri memang lesu, tapi secara kebetulan kerjaan dari pemerintah cukup banyak,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (7/9/2015).

Dia menjelaskan produksi untuk pemerintahan biasanya cenderung stabil untuk kebutuhan administrasi seperti STNK, SIM, slip-slip pemerintahan, buku nikah hingga surat lahir. Kalaupun ada peningkatan, biasanya menyesuaikan dengan laju pertumbuhan penduduk.

Namun untuk tahun ini, adanya momen Pilkada serta bertambahnya anggaran untuk mencetak buku pelajaran membuat industri grafika tertolong dari dampak pelemahan sektor industri yang biasanya mencetak kemasan, kalender, koran, dan lainnya.

“Jadi memang ada pergeseran. Untuk industrinya turun, tapi untuk proyek dari pemerintah seperti pendidikan dan momen pilkada membuat ada kenaikan. Bisa dibilang kebutuhan produksinya berkisar di angka yang sama,” katanya.

Kendati tidak mengatakan berapa perolehan sepanjang semester pertama tahun ini, Jimmy mengatakan bahwa omzet per tahun dari industri grafika nasional berkisar Rp13 triliun, khusus untuk pasar dalam negeri. Adapun untuk pasar ekspor pada 2014 tercatat sebesar US$199 juta. Menurutnya, raihan tahun ini akan tetap berkisar di angka US$200 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Shahnaz Yusuf
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper