Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan ekonomi di kawasan Asia saat ini mengalami tekanan yang dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan saat ini ekonomi di kawasan Asia memiliki tantangan yang besar dalam menghadapi kondisi perekonomian dunia yang sedang bergejolak.
Dia menuturkan ada beberapa penyebab ekonomi Asia mengalami tekanan yakni penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang didorong oleh masalah ekonomi di Uni Eropa dan Jepang serta rencana Federal Reserve (Thed Fed) menaikkan suku bunga.
"Di samping itu juga ada pelemahan harga komoditas, dan pilihan China untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan kebijakan moneter," ujarnya dalam Konferensi BI-IMF di Kompleks Bank Indonesia, Rabu (2/9/2015).
Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, Asia masih cukup tangguh dalam menjadi pemimpin ekonomi global. Namun, saat ini ekonomi di kawasan Asia mengalami pelemahan.
Kondisi saat ini, lanjutnya, sedang terjadi kerentanan pada pasar keuangan.
Menurutnya, kerentanan tersebut harus dapat diatasi dengan sejumlah kebijakan yang tepat dalam rangka melakukan stabilisasi pertumbuhan.
"Ini tentunya harus dapat diatasi dengan kebijakan yang tepat. Stabilitas pertumbuhan menjadi seakan-akan sebuah keharusan. Ekonomi yang moderat dirasa sangat krusial untuk terus melaju," kata Agus.