Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha angkutan barang bersiap-siap menyikapi renegoisasi dari pihak konsumen menyusul pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Wakil Ketua DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo), Sugi Purnoto mengatakan negoisasi ulang itu bisa menurunkan kesepakatan tarif eksisting sekitar 5%.
“Seringkali yang dikorbankan itu transport, biaya logistik yang kadang ditekan sehingga mau tidak mau dengan dasar efisiensi, banyak konsumen yang akan melakukan renegosisasi tarif,” katanya.
Dia menjelaskan pelemahan Rupiah itu akan mengakibatkan harga suku cadang kendaraan naik pada dua bulan mendatang. Sementara, pengusaha angkutan barang sedang berupaya memulihkan kondisi keuangan terutama di sektor angkutan barang pelabuhan.
Angkutan khusus pelabuhan diketahui mengalami penurunan 30% sejak awal tahun akibat turunnya kegiatan ekspor dan impor.
Pelemahan nilai Rupiah, paparnya, juga akan berdampak langsung pada angkutan barang dari Pelabuhan Tanjung Priok ke pabrik-pabrik, dan truk-truk yang mengangkut raw material, semi finish food, dan finish food.
“Dampaknya bagi dunia transportasi semakin berat. Ini terasa dari angkutan yang melayani lintas Jakarta-Surabaya, sekarang itu dari Surabaya ke Jakarta sedikit,” katanya.