Bisnis.com, JAKARTA - Ekonom menilai target pertumbuhan ekonomi yang dirancang pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016 sebesar 5,5% cukup realistis.
Angka tersebut lebih rendah dibandingkan target pertumbuhan ekonomi yang tercantum dalam APBN 2015 sebesar 5,7%.
Pengamat ekonomi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengatakan target pertumbuhan ekonomi 2016 sebesar 5,5% dengan asumsi tahun ini tumbuh 5% dianggap cukup realistis.
"Soal target pertumbuhan ekonomi 5,5% itu cukup fair," ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (14/8/2015) malam.
Dia menuturkan pada dasarnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat relatif tinggi yakni 3%. "China pun mulai bergerak 7% hingga 8%. Pertumbuhan China dan Amerika (Serikat) yang ini akan mendorong pertumbuhan demand dunia," kata Tony.