Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Berantas Illegal Fishing, Indonesia Gandeng Negara di Pasifik

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menjajaki kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik dalam hal pemberantasan praktik illegal fishing.
Nelayan asing pelaku pencurian ikan (illegal fishing) di Belawan, Sumatra Utara, Kamis (21/5)./Antara-Irsan Mulyadi
Nelayan asing pelaku pencurian ikan (illegal fishing) di Belawan, Sumatra Utara, Kamis (21/5)./Antara-Irsan Mulyadi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menjajaki kerja sama dengan negara-negara di kawasan Pasifik dalam hal pemberantasan praktik illegal fishing.

Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan hingga saat ini sebanyak dua negara di kawasan Pasifik telah menyatakan komitmen untuk bekerja sama, yakni Papua Nugini dan Solomon Island.

Bentuk kerja sama yang dilakukan di antaranya meliputi pertukaran informasi mengenai legalitas kapal-kapal yang beroperasi di ketiga negara, pemantauan terhadap aktivitas kapal-kapal penangkap dan pengangkut ikan, serta penegakan hukum.

“Soal penegakan hukum misalnya, kalau kapal kita tertangkap di sana kita minta kembalikan, kita jemput, kita seret,” ujarnya, Senin (10/8/2015).

Saat ini, KKP mencatat setidaknya terdapat 42 kapal berbendera Indonesia yang melarikan diri ke perairan Pasifik dan memasuki wilayah teritorial Papua Nugini. Kapal-kapal tersebut diduga telah melakukan praktik illegal fishing dan kejahatan di sektor kelautan sehingga mencoba menghindari upaya penegakan hukum.

Menurut Susi, di antara kapal-kapal bermasalah yang kabur ke Papua Nugini merupakan kapal yang dimiliki oleh Grup Antasena, Mabiru, dan Dwikarya.

Di sisi lain, lanjutnya, pemerintah Indonesia juga tengah menjajaki kerja sama dengan pemerintah Australia dalam hal pencegahan dan penanganan kejahatan perbudakan di sektor kelautan. Rencana kolaborasi telah dimulai dengan pertemuan antara Menteri KKP dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Griigson.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper