Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

33 Kapal Pencuri Ikan Lari ke Papua Nugini

Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan pihaknya berencana mengirim surat kepada Duta Besar Papua Nugini untuk Indonesia agar menyerahkan proses hukum 33 kapal pencuri ikan tersebut ke Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah melakukan upaya diplomatik untuk mengejar 33 kapal pelaku illegal fishing di wilayah perairan Indonesia yang diketahui melarikan diri ke Papua Nugini.

Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan pihaknya berencana mengirim surat kepada Duta Besar Papua Nugini untuk Indonesia agar menyerahkan proses hukum 33 kapal pencuri ikan tersebut ke Indonesia.

“Jika ditangkap di sana, kami minta agar diberikan kepada kami,” ujarnya, Rabu (5/8/2015).

Selain mengejar 33 kapal yang lari ke Papua Nugini, KKP juga telah meminta Angkatan Laut untuk menangkap Kapal Silver Sea 2 yang terpantau melakukan penangkapan ikan di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) yang merupakan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia..

Sebelumnya, pada 1 Agustus 2015, KKP telah menangkap enam kapal berbendera Vietnam saat sedang menguras ikan di perairan ZEEI Mereka ditangkap karena tidak memiliki dokumen perizinan kegiatan penangkapan ikan di wilayah RI. Pada 29 Juli 2015, empat kapal ilegal asal Vietnam juga telah ditangkap.

Adapun, hasil analisis dan evaluasi kapal perikanan eks-asing jilid III terhadap 32 pemilik kapal perikanan dengan jumlah total 203 kapal menyebutkan bahwa sekitar 80% kapal eks asing melakukan pelanggaran operasional.

Sebanyak 203 kapal tersebut tersebar di sejumlah daerah. Perinciannya, 133 kapal ditangkap di Bitung,  29 kapal di Sorong, 17 kapal di Ambon, 15 kapal di Kepulauan Aru, 4 kapal di Benoa, serta 4 kapal di Banyuwangi dan Probolinggo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper