Bisnis.com, JAKARTA -- Pasar memperkirakan ekonomi kuartal II/2015 tumbuh 4,64%, terus melambat setelah kuartal sebelumnya tumbuh 4,71%. Pelambatan terindikasi sejak kinerja ekspor dan impor diketahui terkontraksi.
Pelambatan itu terekam dalam proyeksi median 21 ekonom yang disurvei Bloomberg. Jika terbukti, maka laju produk domestik bruto itu yang terendah sejak 2009.
"Data perdagangan Juni adalah indikasi kuat, yakni pelemahan ekspor dan impor yang berlanjut bulan itu," kata ekonom DBS Bank Gundy Cahyadi dalam risetnya.
Ekspor Juni anjlok 12,8% (year on year) menjadi US$13,4 miliar, sedangkan impor terkoreksi lebih dalam, yakni 17,4% menjadi US$13 miliar.
Tim riset Mandiri Institute melihat lebih jauh pada impor barang modal yang merosot 16,9% (yoy) menjadi US$2,2 miliar.
"Di titik ini, kami melihat pelambatan ekonomi masih menetap pada kuartal II/2015, akibat performa ekspor menurun dan pemintaan domestik melemah," kata tim riset yang diketuai Destry Damayanti.
Data PDB kuartal II/2015 akan diumumkan BPS pada Rabu (5/8/2015).