Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia-Malaysia Segera Perdagangkan Energi Listrik

BISNIS.COM, JAKARTA—Indonesia dan Malaysia segera merealisasikan rencana ekspor-impor tenaga listrik sebesar 1.000 MW.

BISNIS.COM, JAKARTA—Indonesia dan Malaysia segera merealisasikan rencana ekspor-impor tenaga listrik sebesar 1.000 MW.

Proyek transmisi kelistrikan dalam koridor Asean Power Grid dari Kalimantan Barat ke Sarawak, Malaysia ditargetkan beroperasi mulai 2015.

Direktur Perencanaan dan Pembinaan Afiliasi PLN, PT PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan proyekinterkoneksi yang merupakan kerja sama antara PT PLN dengan Sarawak Electricity Supply Corporation (Sesco) terbagi dalam empat paket pengerjaan yang ditenderkan.

“Proyek jaringan transmisi ini terdiri dari empat paket dan sudah mulai direalisasikan,” jelasnya seperti dilaporkan harian Bisnis Indonesia, Rabu (12/6/2013).

Murtaqi menjelaskan paket pertama merupakan jaringan transmisi 275 kV ruas Bengkayang-Jagoi babang. Paket kedua Gardu Induk (GI) Bengkayang dengan tegangan dari 275kV/150kV.

Adapun paket ketiga adalah jaringan transmisi 150 kV dari Bengka yang ke Ngabang dan ke Tayang dan keempat adalah GI Ngabang dengan tegangan 150 kV/20kV dan GI Tayan 150kV/20kV.

Dari empat paket tersebut, lanjutnya, tiga paket sudah dikontrakkan kepada tiga investor pada April 2013. Untuk paket pertama dikerjakan oleh PT Bukaka Teknik Utama, paket kedua oleh CG Consortium dan paket ketiga oleh konsorsium KEC dan Mitsubishi Corporation. Sementara itu, paket keempat masih dalam tahap negoisasi kontrak.

 

“Tiga investor sudah kontrak untuk mengerjakan paket pertama hingga ketiga,” jelasnya.

 

PRIORITAS

Senior Manager System Planning Division PLN Hot Martua Bakara menjelaskan paket pertama dan kedua merupakan prioritas, sebab perampungannya akan bersamaan dengan pembangunan yang dilakukan oleh Malaysia.

Keempat paket harus sudah siap pada 2015 untuk mengimpor listrik bagi wilayah Kalimantan. “Paket pertama dan kedua menjadi prioritas karena selesainya harus bersamaan dengan Malaysia. Kami membangun hingga batas negara, begitu pun mereka. Paling lambat pertengahan 2015 sudah ada transfer energi dari Malaysia ke Kalimantan Barat,” terangnya.

Lebih lanjut, dia menerangkan jaringan interkoneksi Serawak-Kalimantan Barat yang akan berkapasitas 50 MW pada off peak dan 200 MW pada masa puncak (peak) tersebut akan dioperasikan selama 5 tahun. Setelah itu, ketika pembangkit listrik lokal siap akan terjadi perdagangan energi tersebut.

“Sementara, impor energi listrik ini akan berlaku dalam 5 tahun. Ketika pembangkit [listrik] jadi, kita bisa exchange. Ada opsi exchange,” tegasnya.

Proyek jaringan transmisi ini bernilai US$117,8 juta, yang terdiri dana PLN sebesar US$18,8 dan dana pinjaman dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Agence Francaise de Development (AFD) masing-masing US$49,5 juta.

Dari total dana tersebut, paket per tama mendapat bagian 34%, paket kedua 25%, paket ketiga 32% dan paket keempat 9%.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia menyatakan rencana Asean Po wer Grid (APG) adalah eksporimpor tenaga listrik 1.000 MW. APG merupakan proyek panjang pemerintah negara-negara Asean untuk saling memasok listrik antarnegara di Asia Tenggara. Harap annya proyek ini akan berjalan di seluruh negara Asean pada 2020.

Murtaqi juga menuturkan pihaknya tengah menjajaki potensi pembangunan jaringan transmisi dari Kaltim ke Sabah, Malaysia sebagai bagian dari APG. Oleh karena itu, pihaknya telah mengomunikasikan hal ini dengan Sabah Electricity Sendirian Berhad (SESB). (Oktaviano DB Hana)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nurbaiti
Sumber : Bisnis Indonesia
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper