Bisnis.com, JAKARTA--Setelah menggelar rapat lebih dari sebulan lamanya, Pemerintah dan Parlemen akhir menyetujui asumsi indikatif dan target pembangunan untuk diajukan menjadi RAPBN 2016.
Dalam rapat paripurna pada hari terakhir Masa Sidang IV DPR RI, Selasa (7/7/2015), Ketua Badan Anggaran Ahmadi Noor Supit membacakan hasil panitia kerja (panja) asumsi dan target pembangunan untuk tahun fiskal 2016.
"Kami meminta pemerintah lebih realistis dalam melakukan penyusunan perencanaan APBN," katanya di hadapan rapat paripurna dan Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro.
Berikut rincian hasil pembahasan yang akhirnya disepakati oleh eksekutif dan legislatif untuk RAPBN 2016:
- Asumsi Dasar Usulan Pemerintah Kesepakatan
- Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,8-6,2 5,5-6,0
- Inflasi (%) 3,0-5,0 3,0-5,0
- Nilai Tukar (Rp/US$) 12.800-13.200 13.000-13.400
- SPN 3 Bulan (%) 4,0-6,0 4,0-6,0
- Harga Minyak/ICP (US$/barel) 60,0-80,0 60,0-70,0
- Lifting Minyak (ribu barel/hari) 830,0-850,0 800,0-830,0
- Lifting Gas (ribu barel/hari) 1.100,0-1.200,0 1.100,0-1.300,0
- Lifting Migas (ribu barel/hari) 1.930,0-2.050,0 1.900,0-2.130,0
- Target Pembangunan Usulan Pemerintah Kesepakatan
- Pengangguran (%) 5,2-5,5 5,2-5,5
- Angka Kemiskinan (%) 9,0-10,0 9,0-10,0
- Rasio Gini (skor indeks) 0,40 0,39
- Indeks Pembangunan Manusia 69,4 70,10
Sumber: Pidato Ketua Banggar DPR, Selasa (7/7/2015)