Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim mengucapkan selamat atas penandatanganan kesepakatan di antara anggota pendiri Asian Infrastructure Investment Bank di Beijing hari ini, Senin.
Dari Washington, Kim menyampaikan pendanaan infrastruktur yang lebih besar akan menolong kaum miskin.
"...dan kami menyambut kerja sama dengan China dan yang lainnya untuk membantu AIIB menjalankan programnya," katanya dalam siaran pers, Senin (29/6/2015).
Menurutnya, perkembangan kebutuhan investasi infrastruktur dunia terlalu besar bagi setiap institusi. Dunia menghabiskan sekitar US$1 triliun per tahun, tetapi sebagian besar lari ke negara maju.
Negara berkembang dan berpendapatan rendah menghadapi kesenjangan pembiayaan infrastruktur antara US$1 triliun-US$1,5 triliun.
"Kami melihat AIIB sebagai partner penting baru untuk saling berbagi tujuan utama, yakni mengakhiri kemiskinan ekstrem," tutur Kim.
Dia melihat, dengan lingkungan, standard tenaga kerja dan pengadaan yang kuat, AIIB akan bergabung dengan Bank Dunia dan bank pembangunan lain menangani kebutuhan infrastruktur yang tinggi, yang penting untuk mengakhiri kemiskinan, mengurangi ketidaksetaraan, dan mendorong kesejahteraan yang merata.