Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KKKS Potong Pengeboran Hampir 200 Sumur Tahun Ini

Kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi (KKKS) berbondong-bondong melakukan pemotongan kegiatan pengeboran hampir 200 sumur baik eksplorasi maupun pengembangan sepanjang tahun ini. Dampak penurunan produksi minyak akan dirasakan tahun depan.
Sumur minyak bumi. /lamongan.go.id
Sumur minyak bumi. /lamongan.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kontraktor kontrak kerja sama minyak dan gas bumi (KKKS) berbondong-bondong melakukan pemotongan kegiatan pengeboran hampir 200 sumur baik eksplorasi maupun pengembangan sepanjang tahun ini. Dampak penurunan produksi minyak akan dirasakan tahun depan.

Gunawan Sutadiwirja, Kepala Deputi Pengendalian Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan revisi rencana kerja dan anggaran atau work plan and budget (WP&B) belum rampung dilakukan, masih ada satu dua KKKS yang belum final.

Dari hasil sementara, pemotongan kegiatan pengeboran hampir mencapai 200 sumur dengan rincian 176 sumur pengembangan dan 20 sumur eksplorasi.

"Pengurangan sumur eksplorasi dari 204 sumur menjadi 184 sumur, sementara sumur pengembangan berkurang 176 sumur," katanya.

Menurut Gunawan, pengurangan kegiatan pengeboran berdampak pada turunnya dana investasi. Sayangnya, dia belum bisa menyebutkan seberapa besar pengurangan karena belum mencapai tahap final. "Saya mau cek lagi angkanya karena belum direkapitulasi semua," tambahnya.

Dia menegaskan pengurangan kegiatan pengeboran tahun ini tidak akan berdampak banyak pada produksi minyak tahun ini asalkan Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu mampu berproduksi maksimal hingga 205.000 barel per hari.

Malahan, produksi tahun ini diperkirakan melampaui target hingga 828.000 bph atau 3 bph lebih tinggi dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 yang dipatok 825.000 bph.

Dia melanjutkan pengurangan kegiatan pengeboran justru berdampak pada produksi tahun depan. Dia memperkirakan produksi tahun depan berada di kisaran 830.000 bph.

Menurutnya, PT Pertamina EP menjadi KKKS yang paling banyak melakukan pengurangan kegiatan pengeboran. Anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut akan memotong kegiatan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 89 sumur atau dari 126 sumur menjadi hanya 37 sumur sepanjang tahun ini.

Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas M.I. Zikrullah membenarkan pengurangan kegiatan pengeboran sumur tahun ini akan berdampak pada penurunan produksi minyak tahun depan.

Mengenai seberapa besar dampak penurunan produksi tersebut, pihaknya masih menunggu pembahasan WP&B 2016 yang diperkirakan selesai sekitar September atau Oktober 2015.

"Kami menunggu pembahasan WP&B 2016, apakah nanti terkejar [produksi tahun depan]," tuturnya.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Kementerian ESDM dan Komisi VII menyepakati besaran target lifting minyak sebesar 830.000 bph dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.  Angka tersebut merupakan batas bawah usulan Kementerian ESDM yang awalnya menargetkan 830.000 hingga 850.000 bph.

KKKS lain seperti Chevron Pacific Indonesia dan Total E&P Indonesie juga melakukan pengurangan kegiatan. CPI yang menjadi kontraktor Blok Rokan memotong kegiatan pengeboran 2% -3%.

Sementara Total E & P Indonesie, perusahaan asal Perancis yang mengoperatori Blok Mahakam di Kalimantan Timur, hanya memotong kegiatan pengeboran belasan sumur.

"Dari 100 belasan menjadi mendekati 100 sumur," ungkap Arividya Noviyanto, Vice President Human Resources Communications and General Services Total E&P Indonesie.

Amien Sunaryadi, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengungkapkan rencana investasi eksplorasi turun dari awalnya sebesar US$1,281 miliar menjadi US$1,071 miliar.[]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper