Bisnis.com, JAKARTA - Investor Jepang menilai rivalitas dengan investor negara lain sebagai hal yang wajar dan menyerahkan keputusan pemenang proyek-proyek infrastruktur kepada pemerintah Indonesia.
Seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Presiden Asosiasi Jepang Indonesia Yasuo Fukuda dan sejumlah delegasi bisnis Jepang menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Membicarakan upaya meningkatkan investasi dan perdagangan Jepang-Indonesia. Kereta supercepat kita bicarakan tapi butuh waktu," kata JK di kantornya, Kamis (28/5/2015).
Presiden Japinda Yasuo Fukuda mengatakan pengusaha Jepang menyampaikan peluang investasi dan upaya meningkatkan kehidupan sosial masyarakat kedua negara.
"Jadi kami telah diskusi dengan Wapres soal SDM untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Indonesia dan Jepang merupakan negara sahabat oleh karenanya kami ingin lebih dalam," tuturnya.
Mantan Perdana Menteri Jepang ini menambahkan peluang investasi yang banyak dibicarakan oleh pengusaha Jepang adalah di bidang usaha kecil dan menengah, transportasi, dan infrastruktur. Fukuda juga menyampaikan soal Shinkansen, Mass Rapid Transit, dan pelabuhan di Indonesia.
Terkait rivalitas investor China dan investor Jepang untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, salah satunya proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung-Surabaya, Fukuda menyerahkan keputusan kepada pemerintah Indonesia.
"Jadi kalau itu masalah di Indonesia jadi yang putuskan pemerintah Indonssia. Tentang yang mana yang lebih baik dan diputuskan salah satunya adalah hak atau keputusan pemerintah Indonesia," imbuhnya.
Wapres Kalla menambahkan pemerintah belum memutuskan investor negara mana yang akan menggarap proyek kereta supercepat Jakarta-Bandung-Surabaya. Namun, JK menegaskan aspek kualitas sebagai pertimbangan utama pemerintah.
"Nantilah, prinsipnya kan quality infrastructure, long term, jangka panjang," pungkas JK.
Delegasi bisnis yang ikut dalam rombongan Japinda, antara lain Chairman Sumitomo Corporation Kazuo Ohmori, CEO Suzuki Motor Corporation Osamu Suzuki, Chairman Daihatsu Motor Co. Ltd. Koichi Ina, dan Special Corporate Adviser Fumi Ohtsubo.
Sementara itu, BKPM mencatat nilai komitmen investasi Jepang di Indonesia mencapai US$640 Juta. Komitmen tersebut diperoleh selama roadshow promosi dan pemasaran investasi Indonesia di Osaka, Jepang dan akan dikucurkan di bidang industri baja senilai US$200 juta, kimia US$300 Juta, kawasan industri dan properti US$100 juta, dan perkapalan US$40 juta.