Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian melalui Ditjen Industri Kecil Menengah menyepakati kerja sama industri kecil menengah (IKM) di sektor kerajinan, fesyen, tekstil, industri berbasis agro, dan industri olahan ikan dengan Republik Seychelles.
Kerja sama antara Indonesia dan Republik Seychelles ini kemudian dituangkan dalam Nota Kesepahaman antara Ditjen IKM Kemenperin dengan JJ Spirit Foundation.
Selain pertukaran informasi, nantinya juga akan terjadi bimbingan teknis dan penguatan kapasitas SDM, pertukaran pemuda antara Indonesia dan Seychelles pada sektor industri, penyediaan pasokan mesin dan peralatan dari Indonesia ke Seychelles serta meningkatkan kerjasama business to business (B to B) bagi IKM antar kedua negara.
Dirjen Industri Kecil Menengah Kemenperin Euis Saedah mengatakan melalui kerja sama yang dibangun, diharapkan akan membuka peluang bagi Indonesia untuk menembus pasar Afrika dan Eropa melalui Seychelles.
“80% furnitur yang ada di hotel dan resor di Seychelles ternyata berasal dari Indonesia. Dengan informasi tersebut, menjadi modal awal untuk ikm bisa ekspansi ke sana,” tuturnya dalam konferensi pers Kerjasama Indonesia dan FORSEAA tumbuhkan IKM di Republik Seychelles, Selasa (26/5).
Republik Seychelles memiliki lebih dari 300 hotel dan resor yang harga permalamnya mulai dari $60 untuk wisma yang dikelola oleh penduduk setempat hingga $2.500 di resor bintang lima.
“Sudah saatnya dunia memandang produk Made In Indonesia, dimulai dengan Afrika,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
