Bisnis.com, PADANG—Pemerintah memprioritaskan kunjungan wisman dari negara-negara kawasan Asean, Timur Tengah dan China untuk mengejar target kunjungan 20 juta orang pada 2019.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengungkapkan tiga kawasan itu dipilih karena dekat secara geografis dan historis, sehingga memungkinkan mempercepat realisasi target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
“Kami prioritaskan wisman dari negara-negara di kawasan Asean, Timur Tengah. Termasuk juga China karena potensinya sangat besar,” katanya, Sabtu (16/5/2015).
Menurutnya, salah satu strategi menyasar wisatawan dari kawasan tersebut adalah dengan mengembangkan pariwisata berbasis keluarga atau wisata syariah di Tanah Air, serta mengembangkan pariwisata yang lebih segmented atau minat khusus.
Apalagi, jika menggarap wisatawan asal Malaysia dan Singapura yang selama ini kontribusinya sangat besar terhadap kunjungan wisman ke Tanah Air.
Begitu juga untuk wisatawan asal Timur Tengah. Pemerintah perlu mengedepankan kawasan wisata yang ramah keluarga meliputi ramah soal makanan, fasilitas hingga tempat ibadah.
“Jangan lupakan juga China, karena di sana ada 100 juta lebih orang muslim yang bisa digarap untuk wisata syariah,” katanya.
Agar pengembangan wisata syariah lebih optimal, pemerintah menetapkan tiga provinsi sebagai prioritas pengembangan, yakni Sumatra Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nanggroe Aceh Darussalam.
Ketiga daerah itu, katanya, sudah memiliki kelengkapan untuk menunjang pengembangan wisata berbasis syariah. Tinggal bagaimana strategi promosi untuk meningkatkan minat asing, serta mempermudah akses transportasi.
Arief menargetkan adanya penerbangan langsung dari setiap daerah ke mancanegara agar memudahkan wisatawan asing mengunjungi objek-objek wisata dalam negeri.
Misalnya, untuk Sumatra Barat ada penerbangan langsung dari Padang ke Timur Tengah. Saat ini, penerbangan langsung dari daerah itu baru menuju Kuala Lumpur yang dioperasikan maskapai Air Asia.
Pemerintah menargetkan kunjungan wisman tahun ini mencapai 12 juta orang dan meningkat hingga 20 juta orang pada 2019 atau tumbuh rata-rata 16% per tahun. Sementara tahun lalu, jumlah wisman yang mengunjungi Indonesia hanya 9,4 juta orang.