Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengklaim porsi penyerapan belanja pemerintah semester kedua akan lebih optimal dibandingkan pencairan anggaran pada enam bulan pertama 2015 sehingga akan mencapai target.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan persentase penyerapan anggaran pada semester pertama diperkirakan minimal 20%-25% karena adanya penyaluran uang muka proyek-proyek pemerintah.
Selanjutnya, pencairan anggaran belanja pemerintah akan optimal pada akhir tahun ketika proyek-proyek pemerintah terealisasi dan penyelesaian pembayaran dana dilakukan.
“[Porsi penyerapan anggaran] Tidak proporsional, selalu diakhir [tahun], karena Januari dan Februari lelang, sedangkan proses penyelesaian [pembayaran] Juni ke atas,”jelasnya, Kamis(7/5/2015).
Meski penyerapan belanja pemerintah minim dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya, dia mengaku tak kecewa dengan tim ekonomi yang ada dalam Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
“Ini kan [minim penyerapan belanja negara] bukannya kesalahan orang per orang, tapi ini karena masalah [ekonomi] dunia,”ujarnya.
Dengan percepatan penyaluran belanja pemerintah, terutama di sektor infrastruktur, Kalla optimis pertumbuhan ekonomi bisa mencapai lebih dari 5% pada kuartal II/2015. Angka itu lebih tinggi dari realisasi kuartal I/2015 yang hanya 4,71%.
“Tentu di atas 5% [pertumbuhan ekonomi], pokoknya harus jalan semua [proyek], industri juga jalan. Otomatis belanja naik, konsumsi juga naik,”jelasnya.