Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Newmont, ESDM, dan BI Kaji Soal Penggunaan Mata Uang

PT Newmont Nusa Tenggara bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Bank Indonesia (BI) tengah melakukan pembahasan fiskal untuk menentukan mata uang yang akan dipakai dalam transaksi keuangannya terkait amandemen kontrak karya (KK).
Bank Indonesia/Jibiphoto
Bank Indonesia/Jibiphoto

Bisnis.com, JAKARTA—PT Newmont Nusa Tenggara bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Bank Indonesia (BI) tengah melakukan pembahasan fiskal untuk menentukan mata uang yang akan dipakai dalam transaksi keuangannya terkait amandemen kontrak karya (KK).

Dengan begitu, ada kemungkinan pembayaran pajak dan pelaporan keuangan Newmont Nusa Tenggara nantinya menggunakan mata uang rupiah setelah sebelumnya selalu menggunakan dolar Amerika Serikat.

Dia mengaku format mengenai penggunaan mata uang tersebut telah disiapkan oleh pihak BI dan tinggal dibahas.

"Kami undang BI [Bank Indonesia] untuk membicarakan masalah fiskal. Soal mata uang yang digunakan," ujar Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Edi Prasodjo di kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Rabu (6/5/2015).

Selain itu, dia mengungkapkan ada beberapa definisi yang belum disepakati, termasuk bahasa hukum yang digunakan. Namun, dia optimistis amandemen tersebut akan ditandatangani bulan ini setelah semua pembahasan selesai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Editor : Setyardi Widodo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper