Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROGRAM SEJUTA RUMAH: Pemerintah Akan Kerahkan Pembiayaan BUMN

Presiden Jokowi Widodo menegaskan akan memperbesar porsi dana simpanan di seluruh BUMN yang dapat dimanfaatkan bagi pembangunan, termasuk untuk mendorong realisasi program satu juta rumah.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG - Presiden Jokowi Widodo menegaskan akan memperbesar porsi dana simpanan di seluruh BUMN yang dapat dimanfaatkan bagi pembangunan, termasuk untuk mendorong realisasi program satu juta rumah.

Jokowi mengatakan potensi pembiayaan bagi pembangunan nasional dari dana simpanan BUMN sangat besar. Dia mencontohkan salah satu BUMN, BPJS Ketenagakerjaan, yang memiliki dana simpanan hingga Rp180 triliun.  Selain itu, ujarnya, dana tabungan haji mencapai Rp80 triliun.

Karena itu, dia optimistis berbagai program pembangunan seperti infrastruktur jalan, tol dan program satu juta rumah dapat disokong dengan alokasi dana tersebut.

"Tiga minggu yang lalu saya mengumpulkan BUMN-BUMN kita yang mempunyai tabungan yang besar, yang sudah bertahun-tahun didiamkan saja. Angkanya gede-gede, kita totalkan kira-kira Rp430 triliun," ungkapnya di sela-sela seremoni peletakan batu pertama atau groundbreaking program satu juta rumah, Rabu (29/4/2015).

Jokowi mengatakan potensi pembiayaan yang besar tersebut selama ini tidak dapat dioptimalkan karena masih terbentur regulasi yang membatasi pemanfaatan dana simpanan BUMN bagi investasi hanya 5%.

Porsi pemanfaatan dana simpanan tersebut, katanya, terbilang kecil untuk dimanfaatkan bagi program pembangunan, khususnya program satu juta rumah."Untuk membangun rumah, mau jadi apa kalau hanya lima persen?"

Jokowi menuturkan porsi pemanfaatan dana dapat ditingkatkan bahkan hingga mencapai 50%, jika memungkinkan. Hal itu tidak menjadi masalah, tegasnya, karena dana itu dimanfaatkan dalam bentuk investasi sehingga lebih bermanfaat ketimbang hanya sebagai simpanan.

“Ini yang kita tidak pernah lakukan bertahun-tahun. Dan inilah yang kita akan ubah. Coba dihitung lagi sebesar-besarnya berapa, misalnya bisa 50%. Kalau tidak 40%, atau 30%,” kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper