Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PTPP Kantongi Kontrak Baru Rp9,37 Triliun Sepanjang Semester I/2025

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) telah mengantongi perolehan kontrak baru senilai Rp9,37 triliun pada semester I/2025.
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di Jakarta. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. (PTPP) telah mengantongi perolehan kontrak baru senilai Rp9,37 triliun pada semester I/2025.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menjelaskan bahwa Perseroan membidik total kontrak baru pada tahun ini sebesar Rp28,5 triliun. Dengan demikian, realisasi perolehan kontrak sepanjang semester I/2025 tersebut mencapai 32,87% dari target yang dibidik sepanjang tahun Ini.

"Dan di 2025 Q2 [capain kontrak baru] sebesar Rp9,37 triliun, dengan proyeksi di tahun 2025 sebesar Rp28,5 triliun," jelasnya dalam RDP berusaha Komisi VI DPR RI, Selasa (15/7/2025).

Lebih lanjut, Novel memproyeksikan Perseroan bakal membukukan pendapatan senilai Rp18,25 triliun sepanjang tahun ini. Sejalan dengan proyeksi tersebut, pihaknya juga memproyeksikan kinerja bottom line Perseroan dapat mencapai Rp157 miliar.

"Jika kita memproyeksikan laba bersih untuk 2025 sebesar Rp157 miliar, dengan pencapaian di Q1 sebesar Rp72 miliar," tambahnya. 

Berdasarkan catatan Bisnis, sepanjang 2024, PTPP mengamankan kontrak baru sebesar Rp27,09 triliun. Nilai tersebut lebih rendah dari realisasi tahun sebelumnya yang meraih Rp31,67 triliun. 

Manajemen menjelaskan bahwa belum tercapainya target kontrak baru pada 2024 dipengaruhi oleh relokasi anggaran APBN pada kuartal IV/2024 setelah pelantikan pemerintahan baru, serta mundurnya proses lelang dari berbagai proyek belanja modal (capital expenditure/capex) BUMN dan swasta ke tahun berikutnya. 

"Kinerja pemasaran tersebut berdampak atas pencapaian target penjualan yang juga masih tercatat di bawah target,” ungkap manajemen PTPP dalam laporan tahunan.

Adapun, kontribusi perolehan kontrak sepanjang 2024 meliputi proyek gedung sebesar 33,42%, proyek jalan dan jembatan 32,48%, proyek infrastruktur pertambangan 17,70%, proyek industri 10,33%, proyek pelabuhan 4,14%, dan sektor lainnya 1,93%.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper