Bisnis.com, JAKARTA -- Jasa pindahan rumah memilih untuk tidak melakukan perubahan harga terkait fluktuasi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi akhir-akhir ini.
Pemilik Raja Pindah Akbar Djohan mengatakan keputusan itu diambil agar tidak membingungkan konsumen yang akan menggunakan jasa perusahaannya.
Kita masih pakai harga lama. Waktu sempat harga BBM turun di Januari, kita enggak sesuaikan. Terus, [BBM] naik lagi, nah kita belum naikkan. Nah, bayangkan, kalau BBM turun, kita sesuaikan turun terus dinaikkan jadi confused kan, katanya, Minggu (26/4/2015).
Walau tergerus gejolak BBM, bisnis relocation services yang diluncurkan pada Desember 2011 ini diklaim Akbar terus mendapatkan respons positif.
Tahun lalu, peminatnya bertambah 10%. Menurutnya, segmentasi konsumen sudah berkembang tidak hanya terbatas pada masyarakat yang sudah terbiasa menggunakan jasa pindahan rumah, tapi sudah menular ke semua kalangan.
Dia menuturkan bahwa kantor-kantor pemerintahan sudah mulai memanfaatkan fasilitas jasa pindah rumah. Tahun ini, Raja Pindah akan ekspansi ke Sumatera Selatan dan Sulawesi Utara.
Wilayah itu dianggap potensial karena gaya hidup masyarakat yang mulai cenderung modern akibat faktor migrasi penduduk dari Pulau Jawa.
Saat ini, Raja Pindah sudah eksis di 12 cabang yang tersebar di 7 provinsi.
Segmentasinya sudah tidak sempit, dulunya kan hanya untuk orang-orang di luar negeri. Sekarang orang-orang kita sudah mulai mencoba dengan brand lokal kita, tentunya dengan harga yang terjangkau, ucapnya.