Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Mebel & Kerajinan Susun Roadmap Ekspor US$5 Miliar

Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia menyiapkan roadmap pengembangan untuk mencapai target ekspor industri mebel dan kerajinan Indonesia pada 2019 senilai US$5 miliar.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI
Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (Amkri) menyiapkan roadmap pengembangan untuk mencapai target ekspor industri mebel dan kerajinan Indonesia pada 2019 senilai US$5 miliar.
 
Soenoto, Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Amkri, mengatakan landasan dari penyusunan roadmap ini adalah menghapus hambatan yang ada dan meningkatkan kekuatan yang dimiliki oleh industri dalam negeri.
 
Yang menghambat itu seperti SVLK [Sistem Verifikasi Legalitas Kayu], penghapusan visa untuk negara-negara di Asia dan Afrika, dan sejumlah regulasi lainnya. Saat ini ekspor kita baru US$2,6 miliar per tahun, kalah jauh dari Vietnam yang mencapai US$6 miliar, tuturnya di Jakarta, Rabu (22/4/2015).
 
Dia mengatakan, khusus pada penerapan SVLK, pihaknya telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Perindustrian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Perdagangan untuk mengusulkan pembatalan kebijakan tersebut.
 
Dalam pertemuan ini, tuturnya, presiden dan sejumlah menteri memiliki satu suara bahwa penerapan SVLK tidak diperuntukkan bagi industri hilir dalam hal ini industri mebel dan kerajinan melainkan kepada industri hulu yakni pengusaha kayu log.
 
Menurutnya, adanya kebijakan SVLK sebelum diberlakukannya Deklarasi Eskpor telah menghentikan aktivitas ekspor produsen dalam negeri. Dengan diterapkannya SVLK pada industri hulu, maka seluruh produksi mebel dan kerajinan Indonesia secara otomatis bersertifikasi.
 
Untuk diketahui, tahun lalu Kementerian Lingkungan Hidup menerbitkan Peraturan Menteri LHK No P.95/Menhut-II/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.43/Menhut-II/2014 tentang Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak.
 
Jangan sampai dengan adanya masyarakat ekonomi Asean (MEA) Indonesia hanya menjadi pasar Asean tanpa mampu mengekspor mebel dan kerajinan lainnya karena terhalang SVLK ini, tuturnya.
 
Dedy Rochimat, ketua tim pembentukan roadmap pengembangan industri mebel dan kerajinan, mengatakan ada Sembilan program yang harus dijalankan guna mencapai target ekspor US$5 miliar, yakni optimalisasi penggunaan kayu rotan dengan menjaga rantai pasokan bahan baku, pengembangan hutan kawasan industri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper