Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan industri alas kaki mengharapkan pemerintah mempercepat kesepakatan free trade agreement (FTA) dengan Eropa dan Amerika Serikat guna meningkatkan kinerja ekspor.
Ketua Dewan Pembina Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Harijanto mengatakan hal paling pokok agar kinerja ekspor dapat ditingkatkan serta mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja adalah menjalin FTA dengan Eropa dan Amerika Serikat.
“Maka dari itu pembicaraan dengan Eropa dan Amerika Serikat ditingkatkan. Karena pasar terbesar kami memang kesana,” tuturnya seusai bertemu Menteri Perindustrian Saleh Husin, Senin (13/4).
Industri sepatu nasional bersaing ketat dengan Vietnam dan China. Akan tetapi Indonesia bakal tersalip, pasalnya dua negara tersebut telah menjalin kerja sama dengan Eropa dan Amerika.
Harijanto menambahkan dengan disalipnya ekspor alas kaki dari Vietnam dan China, industri dalam negeri berpotensi tidak bertumbuh. “Harga kita tidak kompetitif dengan negara yang sudah menjalin FTA. Bea masuknya sangat berjarak, sehingga harga produknya juga jauh,” ujarnya.
Kedatangan Aprisindo juga membicarakan mengenai kondisi pengupahan tenaga kerja nasional. Sebagai bagian industri padat karya, pihaknya mengharapkan kenaikan upah buruh dapat diprediksi oleh industri.
“Kalo satu pabrik tutup karena tercekik upah buruh, ribuan buruh juga mengalami nasib sama,” tambahnya.