Bisnis.com, BANDUNG—Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jawa Barat meminta pemerintah segera menetapkan harga pokok pembelian (HPP) komoditas jagung guna mendongkrak produksi di tingkat petani.
Ketua Harian HKTI Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan tidak adanya HPP memicu petani enggan memproduksi jagung karena dinilai tidak memiliki keuntungan yang besar. Sehingga kebutuhan jagung dalam negeri mayoritas masih diimpor dari negara lain.
Kendati demikian, sejauh ini petani masih lebih tertarik dengan memproduksi menanam padi karena dianggap lebih strategis.
"HPP merupakan syarat penting bagi petani untuk tertarik menanam jagung. Sebab, jika tidak ada HPP maka mereka enggan memproduksinya karena khawatir merugikan,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (10/4/2015).
Menurutnya, saat ini pemerintah masih fokus terhadap pengaturan dua komoditas strategis yakni padi dan kedelai. Padahal, jagung pun harus diperlakukan sama seperti dua komoditas itu.
Dia menjelaskan pentingnya HPP ditetapkan karena komoditas jagung sudah banyak diproduksi di berbagai daerah seperti Jabar, Jawa Timur, Madura, dan Nusa Tenggara Timur.
"Jika HPP telah ditetapkan maka kami yakin produksi jagung akan lebih menyebar lagi ke seluruh wilayah di Indonesia," katanya. (Adi Ginanjar Maulana/Ria Indhryani/Afif Permana)