Bisnis.com, SAMARINDA - Serikat Pekerja PT Berau Coal - anak usaha PT Berau Coal Energy tbk.- menyatakan penolakan atas diangkatnya Hamish Tyrwhitt sebagai Presiden Direktur PT Berau Coal Energy Tbk. menggantikan Amir Sambodo.
Dalam surat penolakan yang salinannya diterima, Selasa (7/4/2015), selain menolak masuknya manajemen asing, serikat pekerja PT Berau Coal juga menolak dijadikannya PT Berau Coal sebagai jaminan dalam pengajuan utang baru bagi perusahaan induknya tersebut.
Ketua Umum Serikat Pekerja PT Berau Coal Mohamad Lukman Rahim mengatakan pergantian ini sebagai upaya pihak asing untuk mengendalikan perusahaan tambang batu bara yang beroperasi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur ini.
"Persentase saham mayoritas dimiliki oleh asing. Artinya, apabila memang demikian, pengendali perusahaan saat ini adalah pihak asing," katanya, Selasa (7/4/2015).
Sementara itu, berkaitan dengan upaya manajemen yang berencanan menjadikan PT Berau Coal sebagai jaminan dalam pengajuan utang, Lukman Rahim menilai tidak tepat.
Serikat pekerja, sebutnya, melihat ada adanya gelagat ketidakberesan dalam tubuh perseroan tersebut.
"Untuk itu, kami berharap manajemen meluangkan waktunya untuk memberikan penjelasan kepada kami mengenai kondisi perusahaan saat ini," ucapnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, General Manajer Corporate Communication PT Berau Coal Energy Tbk Singgih Widagdo membenarkan adanya surat penolakan tersebut.
"Iya, kami sudah menerima surat dari serikat pekerja perihal penolakan itu," katanya.
Menindaklanjuti surat penolakan ini, Singgih mengatakan saat ini pihak manajemen masih melakukan komunikasi dengan pihak serikat pekerja.
"Sedang dalam proses, kami tengah duduk bersama," tuturnya.
Lebih jauh, dia menjelaskan penetapan pucuk manajemen akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang bakal digelar dalam bulan ini.
"Menurut rencana RUPS 30 April ini, nanti ditetapkannya saat RUPS tersebut," terangnya,