Bisnis.com, JAKARTA - Pesawat milik maskapai asal Jerman Germanwings tipe Airbus A320 yang jatuh di Pegunungan Alpen Prancis, 24 Maret, masih dalam penyelidikan pihak terkait.
Pesawat yang sedang dalam perjalanan dari Barcelona menuju Dusseldorf itu dilaporkan hilang kontak pukul 10.47 pagi waktu setempat.
Sudah lebih dari 12 jam berlalu setelah bencana naas tersebut terjadi. Pihak berwajib di Prancis belum bisa menyatakan penyebab jatuhnya pesawat.
“Hingga saat ini, segala kemungkinan jatuhnya pesawat tak boleh diabaikan,” ujar Perdana Menteri Prancis Manuel Valls seperti yang dilansir Le Figaro.
Pesawat tersebut jatuh pada pukul 11.20 pagi. Jumlah penumpang beserta awak kabin masih simpang-siur. Namun media lokal Prancis menyebutkan sedikitnya 142 penumpang dan enam awak kabin.
Berikut beberapa hipotesa yang menjadi spekulasi jatuhnya pesawat menurut Pemerintah Prancis:
Faktor Cuaca
Daerah pegunungan seperti lokasi jatuhnya pesawat cukup berbahaya untuk dilintasi pesawat jika tak berhati-hati. Banyaknya gunung dengan ketinggian yang berbeda-beda dapat menyebabkan turbulensi. Tingkat bahaya akan semakin tinggi jika wilayah tersebut sedang dilanda cuaca buruk yang mengurangi jarak pandang pilot.
Depresurisasi
Definisi depresurisasi sendiri adalah situasi di mana tekanan udara berkurang yang biasa terjadi di dalam kabin pesawat. Ketika terjadi depresurisasi, pilot harus menurunkan ketinggian pesawat untuk mengembalikan tekanan udara seperti sedia kala. Namun, dalam situasi tersebut, rata-rata manusia dapat bertahan 25 detik sebelum pingsan.
Menghantam Burung
Burung selalu menjadi momok dan menjadi salah satu objek yang paling dihindari oleh pilot pesawat terbang. Bukan masalah ukuran burung yang ditakuti oleh pilot, tapi dampak kerusakan alat-alat elektronik pesawat yang disebabkan oleh darah burung.
Masalah Teknis
Di antara banyaknya asumsi, masalah teknis menjadi sorotan pertama menjadi penyebab jatuhnya pesawat ini. Keyakinan semakin menyeruak jika melihat rekam jejak pesawat yang turun dari ketinggian sembilan ribu meter ke dua ribu meter hanya dalam waktu delapan menit.
Berbagai spekulasi mulai dari rusaknya mesin hingga pecahnya salah satu bagian pesawat menyeruak.
Dibajak
Meskipun kecil, kemungkinan pesawat dibajak menjadi kekhawatiran tersendiri bagi semua pihak. Apalagi jika berkaca pada kasus pesawat Maskapai Malaysia Airlines MH 17 yang jatuh ditembak misil di Ukraina.
Seorang saksi yang tak disembutkan namanya mengaku melihat sebuah pesawat terbang cukup rendah tak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat Germanwings tersebut.