Bisnis.com, JAKARTA- Masuknya pengembang nasional ke suatu daerah mampu mengerek harga tanah di daerah tersebut hingga 300%. Pasalnya, pengembang nasional secara tidak langsung akan mempengaruhi pasokan dan permintaan di sekitar proyek yang mereka kembangkan.
Wakil Ketua DPD Realestat Indonesia Kalimantan Barat Muhammad Isnaini mengatakan masuknya pengembang nasional ke Kalimantan Barat akan menaikkan gengsi wilayah. Selain itu, momentum itu mampu menambah nilai kawasan baik secara psikologis maupun finansial.
Jika pengembang masuk dan menggarap sebuah proyek di suatu kawasan di Kalimantan Barat, harga tanah di sekitarnya akan melejit 200% hingga 300%, katanya kepada Bisnis saat ditemui di Pontianak, belum lama ini.
Baginya, gengsi wilayah sekitar otomatis akan terkerek dengan munculnya proyek-proyek garapan pengembang nasional.
Dia menerangkan, saat ini hanya ada satu pengembang nasional yang masuk ke Kalimantan Barat, yaitu Ciputra Group. Masuknya Ciputra Group melalui PT Ciputra Residence diklaim dapat memberi semangat geliat pertumbuhan properti di kawasan sekitarnya.
Menurut Isnaini, ketika pengembang nasional masuk maka akan memberi efek semangat bagi pengembang lokal lainnya. Bahkan, pengembang lokal dapat belajar langsung mengenai tahapan pengembangan proyek hingga strategi pemasaran.
Dia menyontohkan, kawasan yang disasar Ciputra Group di Kabupaten Kubu raya, Pontianak awalnya berkisar Rp600.000-Rp700.000 per meter persegi pada tahun lalu. Namun dengan Ciputra Group menggarap CitraGarden Aneka Pontianak, harga tanah di kawasan sekitar menjadi Rp2-3 juta per meter persegi.
Parameter hunian mewah di Pontianak berkisar Rp1 miliar. Namun Ciputra Group mematok harga unit rumah sekitar Rp3 miliar, ujarnya.
Setelah itu, beberapa pengembang lokal mulai berani menyasar hunian mewah seperti PT Sang Pengembang dan PT Mass Land.