Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI MANUFAKTUR JEPANG: Ekspansi Industri Semakin Lambat

Flash Japan Manufacturing PMI yang diterbitkan Selasa (24/3/2015) menyatakan indeks manufaktur Jepang pada Januari ada di posisi 50,4. Indeks PMI mengukur pertumbuhan kinerja industri manufaktur dengan angka 50 menunjukkan ekspansi.
Pertumbuhan industri manufaktur Jepang terus melambat/ilustrasi
Pertumbuhan industri manufaktur Jepang terus melambat/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Pertumbuhan industri manufaktur Jepang terus melambat. Indeks manufaktur Negara Sakura jatuh ke level ekspansi terendah dalam 10 bulan.

Flash Japan Manufacturing PMI yang diterbitkan Selasa (24/3/2015) menyatakan indeks manufaktur Jepang pada Januari ada di posisi 50,4. Indeks PMI mengukur pertumbuhan kinerja industri manufaktur dengan angka 50 menunjukkan ekspansi. 

Angka 50,4 menandakan kinerja industri manufaktur Jepang terus berekspansi pada Maret meski dengan laju pertumbuhan yang sangat rendah. 

Survei Maret juga menunjukkan permintaan domestik terhadap produk industri manufaktur Jepang menyusut sepanjang Maret, meski permintaan dari luar negeri meningkat.

Ekonom Markit, Amy Brownbill, mengatakan PMI Maret menunjukkan laju perbaikan kinerja industri manufaktur Jepang semakin lemah.

“Data Maret menunjukkan kondisi sektor manufaktur Jepang hanya sedikit membaik. Penyerapan tenaga kerja juga tumbuh dengan laju paling lambat sejak industri manufaktur Jepang kembali berekspansi,” katanya dalam rilis Markit Economics, Selasa (24/3/2015)

Adapun kenaikan permintaan dari pasar luar negeri, menurut Brownbill, didorong oleh depresiasi yen terhadap dolar AS sepanjang Maret.

 

PMI Manufaktur Jepang  

Bulan

Indeks PMI

Maret 

50,4

Februari 

51,6

Januari 

52,2

Desember 2014

52,0

November 2014

52,0

Sumber: Markit Economics


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper