Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Penguatan Dollar AS Terhadap Sektor Pariwisata

Penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap mata uang negara lain termasuk rupiah beberapa waktu ini berdampak terhadap berbagai sektor industri. Sektor pariwisata salah satunya.
Penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap mata uang negara lain termasuk rupiah beberapa waktu ini berdampak terhadap berbagai sektor industri. Sektor pariwisata salah satunya./JIBI
Penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap mata uang negara lain termasuk rupiah beberapa waktu ini berdampak terhadap berbagai sektor industri. Sektor pariwisata salah satunya./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA -- Penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap mata uang negara lain termasuk rupiah beberapa waktu ini berdampak terhadap berbagai sektor industri. Sektor pariwisata salah satunya.
 
Panorama Tours sebagai salah satu penggiat bidang jasa pariwisata ini pun terkena dampaknya.
 
"Hal seperti ini sering terjadi, kami melihat hal ini sebagai tantangan untuk berinovasi," ujar Meity Lukito, Managing Director of Leisure Travel Management Panorama Tours.
 
Menurutnya, penguatan nilai dollar AS tidak berdampak langsung terhadap industri ini. Pasalnya, kegiatan berwisata merupakan hal yang biasa dilakukan dengan perencanaan dan terjadwal.
 
Penguatan dollar AS tersebut disingkapi oleh pihaknya dengan menawarkan alternatif tanggal kepergian. Jika sebelumnya dijadwalkan berangkat pada high season, untuk menekan biaya makan disarankan berangkat pada low season.
 
Persentase jumlah pelanggan yang berpergian ke luar negeri hingga Maret 2015 ini tercatat mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut mencapai 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
 
Untuk April nanti, Meity dan pihaknya memprediksi akan ada peningkatan jumlah pelanggan yang bepergian ke luar negeri.
 
"Tourism is never die. Semua orang suka bepergian. Ini adalah hal yang tidak terbayar oleh apapun," tutup Meity.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Agnes Savithri
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro