Bisnis.com,MALANG - Load factor penumpang penerbangan dari dan ke Malang sampai dengan Maret 2015 turun 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu akibat larangan bagi pegawai negeri sipil (PNS) menggelar rapat di hotel.
District Manager Sriwijaya Air Malang M. Yusrie Hansyah mengatakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya load factor penumpang penerbangan rute Malang ke Jakarta dan sebaliknya pada Januari-Maret memang sepi. Penurunannya rerata 15%-20% bila dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.
“Namun penurunan penumpang tahun ini pada periode yang sama, jauh lebih besar bila dibandingkan dengan penurunan jumlah penumpang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni di kisaran 30%,” kata Yusrie di Malang, Rabu (18/3/2015).
Ada banyak faktor yang menyebabkan penurunan penumpang. Selain melemahnya rupiah, juga gonjang-gonjing politik di tingkat nasional juga berdampak pada penurunan penumpang.
Yang paling memukul, adanya larangan dari pemerintah bagi PNS untuk menggelar rapat di hotel.
Sebelum ada larangan bagi PNS menggelar rapat di hotel, load factor penumpang tinggi karena frekwensi aparat yang datang dan kembali ke Jakarta tinggi,
Namun semenjak ada larangan tersebut, jumlah PNS yang menggelar kegiatan di Malang terpangkas dan otomatis memangkas pula jumlah penumpang pesawat dari dan ke Malang.
“Saya berharap April bisa naik lagi. Tapi saya pesimistis kenaikannya bisa tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.
Oleh karena itulah, dia memperkirakan jumlah penumpang pesawat terbang dari dan ke Malang akan turun di kisaran 15%-20% sepanjang tahun ini bila dibandingkan dengan 2014.
Karena alasan itulah Sriwijaya Air masih menangguhkan rencana ekspansi dengan membuka rute baru maupun menambah frekwensi penerbangan pada rute yang sudah ada.