Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IFFINA 2015: Transaksi Penjualan Ditargetkan Tembus US$600 Juta

Asosiasi Industri Meubel dan Kerajinan Indonesia menargetkan penjualan dalam pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia mencapai US$600 meningkat 20% dibandingkan 2014 sebesar US$500.
Iffina 2015 targetkan penjualan naik 20%/ilustrasi
Iffina 2015 targetkan penjualan naik 20%/ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Industri Meubel dan Kerajinan Indonesia menargetkan penjualan dalam pameran International Furniture & Craft Fair Indonesia mencapai US$600 juta meningkat 20% dibandingkan 2014 sebesar US$500 juta.

Ketua Umum Asmindo M Taufik Gani mengatakan saat ini telah terbentuk komunitas buyer sejak 2008 1.500 buyer berturut-turut hingga 2014 telah mencapai 4.600 buyer berasal dari 100 negara. Tahun ini ditargetkan 5.000 buyer.

"Target kita penjualan on the spot US$600 juta meningkat dibandingkan 2014 target US$450 terealisasi US$500 juta. Target 2015 5.000 buyer insyaallah terlaksana," kata Taufik saat pembukaan pameran Iffina 2015 yang dihadiri Presiden Jokowi di parkir Timur Senayan Jakarta, Sabtu (14/3/2015). 

Taufik dalam sambutannya meminta bantuan kepada pemerintah agar pameran berikutnya Iffina dibantu oleh kementerian terkait karena 80% berasal dari pelaku UMKM. Asmindo juga mengeluhkan sulitnya mencari lokasi pameran. 

Pameran Iffina berlangsung mulai 14-17 Maret 2015 menyajikan produk mebel dan kerajinan kelas dunia. Mebel yang dicari utamanya adalah keperluan perumahan, restoran dan hotel serta ruangan publik meliputi meja dan kursi, mebel untuk ruang keluarga dan tempat tidur. Sedangkan bahan rotan yang dicari umumnya adalah kursi. 

Salah satu keunggulan mebel Indonesia adalah faktor legalitas produk kayu (V-legal) yang diwajibkan secara total sejak Januari 2016, yang tidak dimiliki pesaing pasar Eropa, AS, Jepang, Kanada dan Australia. 

Asmindo menargetkan ekspor US$8 miliar dalam lima tahun kemudian diharapkan ekspor meubel tercapai US$20 miliar dalam kurun waktu 20 tahun. Untuk menunjang itu, kata Taufik diperlukan biaya, logistik, desain produk, promosi dan kebijakan pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper