Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Janji NNT, Dokumen Kerj Sama Akan Sampai di ESDM

PT Newmont Nusa Tenggara menjanjikan dokumen kerjasama pembangunan smelter akan diserahkan kepada Kementerian ESDM pada pekan ini sebelum rekomendasi surat persetujuan ekspor (SPE) jatuh tempo pada 18 Maret 2015.
Newmont Nusa Tenggara./JIBI
Newmont Nusa Tenggara./JIBI
Bisnis.com, JAKARTA --PT Newmont Nusa Tenggara menjanjikan dokumen kerjasama pembangunan smelter akan diserahkan kepada Kementerian ESDM pada pekan ini sebelum rekomendasi surat persetujuan ekspor (SPE) jatuh tempo pada 18 Maret 2015. 
 
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Sukhyar mengatakan pemerintah telah meminta Newmont menyampaikan dokumen kerjasama pembangunan smelter dengan PT Freeport Indonesia. 
 
"Tadi Pak Martiono (Presiden Direktur PT NNT) berjanji minggu ini juga selesai kok. Kita tunggu saja," ujarnya di kantor Wakil Presiden, Rabu (11/3). 
 
Pada hari ini, CEO Newmont Mining Coorporation Gary Goldberg dan Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara Martiono Hadianto bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantornya. 
 
Dalam dokumen terbaru, lanjutnya, pemerintah meminta Newmont menjabarkan skema kerjasama pembangunan smelter dengan Freeport, seperti bentuk kerjasama dan nilai investasi yang ditanamkan perusahaan tambang raksasa yang berbasis di Amerika Serikat ini. 
 
"Kalau dokumen ini sudah ada, izin ekspor diperpanjang kembali untuk 6 bulan ke depan," ujarnya. 
 
Menurut Sukhyar, dokumen kerjasama pembangunan smelter akan diproses oleh tim independen atau tim terpadu Kementerian ESDM untuk dikaji. Setelah itu, rekomendasi izin ekspor konsentrat akan keluar dalam satu hari. 
 
Pada kesempatan terpisah, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan Newmont menegaskan komitmen sebagai investor tambang jangka panjang di Indonesia. Perusahaan tambang ini sudah cukup lama beroperasi di Indonesia dan tengah mengajukan persyaratan untuk perpanjangan izin ekspor konsentrat. 
 
Presiden Direktur PT Newmont Nusa Tenggara Martiono Hadianto menyampaikan kepada Wapres progres pembangunan smelter akan lebih cepat. Rencananya, PT NNT akan membangun smelter bersama dengan PT Freeport Indonesia. 
 
"‎Smelter kita kerjasama dengan Freeport. Freeport dengan serius sudah lama, ini sesuatu investasi yang cukup besar. Yang jelas sekarang kita tetap investasi dengan Freeport," ujarnya di kantor Wapres, Rabu (11/3).
 
‎Martiono belum dapat memastikan lokasi smelter yang akan dibangun dua perusahaan tambang raksasa ini. Menurutnya, keputusan lokasi akan ditentukan oleh PT Freeport, apakah akan dibangun di Gresik, Jawa Timur atau di Papua.
 
"Itu yang menentukan Freeport," tegasnya.
 
‎Sebagai proyek dengan nilai investasi yang besar, lanjutnya, perusahaan butuh kepastian dari pemerintah, termasuk dalam hal regulasi. Selain menuntut kepastian, Newmont juga mengeluhkan masalah infrastruktur.
 
"Karena investasi besar, masalah infrastruktur juga jadi masalah yang perlu dibicarakan dan diselesaikan," imbuhnya.
 
Martiono juga masih enggan mengungkapkan bentuk kerjasama Newmont dan Freeport dalam hal pembangunan smelter, termasuk soal pembagian biaya investasi. Menurutnya, bentuk kerjasama tersebut akan disesuaikan dengan perkembangan proyek.
 
"Sekarang terus dibahas. Saya dengar Freeport sudah banyak majunya, mereka sudah menjajaki kerjasama dengan pihak Jepang, pembicaraan lebih advance," tuturnya.
 
Pembangunan smelter merupakan syarat agar Newmont bisa mengantongi perpanjangan izin ekspor konsentrat mineral. Izin ekspor NNT akan berakhir pada 18 Maret mendatang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper