Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Susu Melorot, Peternak Sasar Hotel dan Obyek Wisata

Peternak sapi perah anggota KUD di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyasar pasar hotel dan obyek wisata menyusul rendahnya harga beli susu di tingkat industri pengolahan susu (IPS).
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, MALANG - Peternak sapi perah anggota KUD di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyasar pasar hotel dan obyek wisata menyusul rendahnya harga beli susu di tingkat industri pengolahan susu (IPS).

Ali Mahmud, peternak anggota KUD SAE Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, mengatakan saat ini susu produksi miliknya sudah "dilempar" ke hotel dan obyek wisata di Kota Batu.

“Hotel dan obyek wisata tersebut mampu menampung sedikitnya 100 liter susu per hari. Sementara jika pada akhir pekan atau hari libur panjang bisa mencapai 200-300 liter per hari,” kata Ali, Selasa (10/3/2015).

Menurutnya, selain mampu menampung susu produksi miliknya dalam jumlah yang relatif besar, harga yang dipatok juga tinggi.

Hotel dan obyek wisata tersebut berani membeli dengan harga Rp6.100 per liter.

Harga tersebut jauh di atas IPS yang hanya berada di kisaran Rp4.000-Rp5.000 per liter.

Susu tersebut selanjutnya oleh hotel dan obyek wisata dikemas dengan merek milik mereka.

“Susu selanjutnya diperuntukkan untuk tamu hotel maupun pengunjung obyek wisata yang datang,” jelas dia.

Susu yang tidak terserap untuk pasar hotel dan obyek wisata selanjutnya dilempar ke KUD.

Dengan membuka pasar di luar KUD pihaknya mengaku bisa mendapatkan harga jual yang bagus.

Karena jika harga beli susu rendah, peternak seperti dirinya sulit mendapatkan untung.

Hal itu tidak terlepas dari tingginya biaya produksi yang harus dikeluarkan.

“Untuk bisa menghasilkan susu dengan kualitas yang bagus minimal harus mengeluarkan anggaran 15% dari berat sapi per ekor per hari. Biaya tersebut untuk pakan berupa hijauan dan konsentrat,” ujarnya.

Tanpa didukung pakan yang bagus, susu yang dihasilkan sapi bakal memiliki kualitas yang tidak bagus. Termasuk dari sisi produksi.

Sementara harga pakan baik hijauan maupun konsentrat mahal.

Ketua KUD Batu, Ismail Hasan, mengatakan produksi susu yang ditampung dari peternak tidak semuanya disetor ke IPS.

Dari produksi sebanyak 30 ton per hari, sebesar 30%-40% di antaranya dikelola langsung oleh KUD.

“Susu yang kami kelola tersebut kami olah menjadi susu pasteurisasi yang selanjutnya kami jual dalam bentuk berbagai ukuran baik cup maupun botol,” tambah dia.

KUD Batu memiliki gerai untuk menjual susu pasteurisasi dalam bentuk cup maupun botol tersebut.

Saat ini gerai susu tersebut menjadi salah satu destinasi kuliner bagi wisatawan yang datang ke Kota Batu.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Sofi’I
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper