Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis ikan hias tahun ini masih mengandalkan pasar ekspor mengingat pangsa pasar yang lebih besar.
Ketua Komisi Ikan Hias Indonesia (KIHI) Sugiarto Budiono mengatakan setidaknya ekspor ikan hias tahun ini diharapkan bisa meningkat 20%-30%.
Dari data KKP, volume ekspor ikan hias tahun lalu sebesar 1.643 ton, sedangkan nilai ekspornya sebesar US$20,86 juta. Kemudian, produksi budidaya ikan hias tahun lalu sebesar 1,19 miliar ekor.
“Kalau ikan hias itu masih mengandalkan pasar ekspor karena pangsanya lebih besar dibanding domestik,” katanya kepada Bisnis.com, Rabu (4/3/2015).
Dia menambahkan tahun lalu Indonesia sudah bisa mengalahkan Singapura bila dilihat dari volume ekspornya. Sementara dari sisi nilai, Indonesia masih kalah dengan Singapura karena harga dari Singapura lebih tinggi dari Indonesia.
Ketua Dewan Ikan Hias Indonesia (DIHI) Suseno Sukoyono mengatakan tren bisnis ikan hias tahun ini akan meningkat dan diyakini akan terus mengalahkan Singapura. Apalagi, tahun lalu ada kebijakan larangan ekspor benih ikan hias yang akan memberikan dampak baik untuk produksi ikan hias ke depan.
“Sekarang kita sudah ada pelarangan ekspor benih, itu sudah tidak boleh, karena itu kita jadi naik. karena mereka [Singapura] tidak dapat lagi dari kita [benih],” katanya beberapa waktu lalu.
Selama ini, lanjutnya, benih ikan hias memang diekspor, seperti ke Singapura. Benih itu kemudian dibudidayakan oleh Singapura dan dijual dengan harga yang tinggi.
Menurutnya, dari praktik ini saja, perbandingan devisa yang didapat antara Indonesia dan Singapura bisa mencapai US$6 juta pada 2013.
Suseno mengharapkan ke depan bisnis ikan hias bisa terus berkembang dan bisa menjadi eksportir ikan hias terbesar. Apalagi, sebentar lagi sudah akan memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Sekrang kita bersama-bersama semua stakeholder ikan hias melakukan kolaborasi. Ikan hias itu kan kompetisi, harus saling menguatkan,” ujarnya.
Dia menambahkan penguatan ini bisa dilakukan dengan terus berupaya mengembangkan jenis ikan hias asli dari Indonesia. Menurutnya, saat ini saja masih banyak ikan hias yang belum dikembangkan dan dipromosikan dengan baik.
“Ini kan ada ikan hias yang pelangi, yang ditemukan itu. Itu kan punya kita. Harus dipromosikan. Sekrang ikan-ikan yang black ball yang memang aslinya itu bukan dari indonesia, yang sekarang diperdagangkan,” ujarnya.