Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah optimistis produksi padi pada 2015 kembali mencapai 10 juta ton gabah kering giling menyusul iklim kondusif pada awal tahun.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jateng Suryo Banendro mengatakan curah hujan pada dua bulan pertama 2015 cukup kondusif dan tidak menyebabkan banjir pada lahan produksi.
Dengan begitu, dia mengungkapkan luas lahan puso akan berkurang signifikan.
“Akan naik menjadi 10 juta ton lebih. Iklim mendukung, hampir tidak ada banjir yang menyebabkan lahan puso,” katanya kepada Bisnis, Selasa (3/3/2015).
Suryo mengatakan tingkat produksi padi di Jateng pada masa panen pertengahan Januari-Februari sudah lebih baik ketimbang tahun sebelumnya.
Dia menuturkan panen raya yang berlangsung Maret-April pun didukung dengan pengawasan pupuk yang semakin ketat.
Di samping itu, tingkat serangan hama pada awal tahun ini masih lebih rendah dibandingkan 2014. Karena itu, dia meyakini produksi kuartal I/2014 akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Panen mulai pertengahan Januari sampai Februari ini rata-rata di atas [panen] 2014,” tegasnya.
Selanjutnya, Suryo mengatakan, pemda akan mendorong para petani untuk segera melakukan penanaman kembali setelah panen.
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan angka sementara produksi padi, berupa gabah kering giling, di Jateng pada 2014 sebesar 9,65 juta ton.
Capaian produksi itu menurun 6,73% atau sebesar 696.712 dibandingkan 2013 yang mencatat angka tetap produksi 9,65 juta ton.