Bisnis.com, JAKARTA--Guna mendorong diversifikasi penghiliran rumput laut dibutuhkan kesediaan dari pengusaha untuk ikut berinvestasi di bidang yang umumnya berbasis teknologi tinggi ini.
Direktur Industri Minuman dan Tembakau Kemenperin Faiz Ahmad berpendapat perlu ada investasi baru yang merambah varian-varian lain dari rumput laut.
Pasalnya dari sekitar 500 produk olahan rumput laut yang mampu digarap industri lokal baru puluhan, itu pun terbatas pada makanan dan kosmetik saja.
“Sekarang baru sampai jadi karagenan terus ini jadi bahan baku makanan dan kosmestik. Kita belum punya kemampuan diversifikasi produk lebih dari kosmetik dan makanan,” ucap Faiz, Senin (2/3/2015).
Saat ini terdapat 25 perusahaan pengolahan rumput laut secara nasional dengan total kapasitas terpasang 33.000 ton.
Adapun realisasi produksi per tahun hanya 20.000 ton atau setara utilisasi 60,6%.
Total investasi yang tertanam di sektor ini mencapqi US$130 juta dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.100 orang.
Untuk menimbulkan minat pengusaha memperdalam penghilirannya, pemerintah perlu memberikan rangsangan serupa insentif fiskal.
"Pemerintah harus berikan sweetener apalagi untuk produk berbasis rumput laut yang teknolognya belum kita kuasai, pemerintah harus pertimbangkan insentif apa yang bisa diberikan kepada investor," tutur Faiz.