Bisnis.com, SEMARANG—Guna mendukung proses percepatan proyek listrik 35.000 megawatt, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merespons cepat dengan mengadakan pertemuan seluruh investor listrik, pejabat PLN dan instansi terkait di Kantor Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jateng, Rabu (18/2/2015).
Pertemuan yang berlangsung tertutup itu membahas kendala apa yang dihadapi investor dalam proyek pembangunan tenaga listrik di Jateng.
Pertemuan dihadiri kepala badan penanaman modal dan pelayanan terpadu (BPMPT) masing-masing daerah, seperti Kabupaten Batang, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Jepara.
“Pertemuan ini sifatnya tertutup. Hanya tamu undangan yang bisa mengikuti acara,” papar Kepala Sub Bidang Pengendalian Penanaman Modal BPMD Jateng Pramono Yuli Adi kepada Bisnis, Rabu (18/2/2015).
Berdasarkan sumber internal BPMD, pertemuan itu yakni membahas apa saja kendala di lapangan yang dialami investor dalam proyek pembangunan listrik di wilayah ini.
Kesempatan itu dimanfaatkan para investor untuk membeberkan progres terbaru dan meminta kepada pemerintah provinsi segera membantu dalam proses pembangunan tenaga listrik.
Dari pantauan Bisnis, pertemuan itu dihadiri Kepala BPMD Jateng Sujarwanto Dwiatmoko.
Seperti diketahui, di Jateng terdapat satu proyek besar tenaga listrik berkapasitas 2 X 1.000 MW yang berlokasi di Kabupaten Batang.
Namun proyek ini molor selama dua tahun lebih karena proses pembebasan lahan masih alot.
Adapun, rencana pembangunan satu proyek terbesar di dunia lainnya berada di Kabupaten Cilacap berkapasitas 5 X 1.000 MW yang sampai saat ini masih mengurus perizinan lokasi.