Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JK Pantau Terus Progres Megaproyek Listrik Rp500 Trilun Setiap Minggu

Pemerintah mendorong perluasan pembangunan pembangkit listrik yang meliputi pembangkit mulut tambang dan panas bumi guna mempercepat pencapaian target penambahan daya 35.000 MW dalam lima tahun mendatang.
Pemerintah mendorong perluasan pembangunan pembangkit listrik yang meliputi pembangkit mulut tambang dan panas bumi guna mempercepat pencapaian target penambahan daya 35.000 MW dalam lima tahun mendatang./JIBI Photo
Pemerintah mendorong perluasan pembangunan pembangkit listrik yang meliputi pembangkit mulut tambang dan panas bumi guna mempercepat pencapaian target penambahan daya 35.000 MW dalam lima tahun mendatang./JIBI Photo

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mendorong perluasan pembangunan pembangkit listrik yang meliputi pembangkit mulut tambang dan panas bumi guna mempercepat pencapaian target penambahan daya 35.000 MW dalam lima tahun mendatang. 

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perkembangan megaproyek bernilai Rp500 triliun itu terus dipantau setiap minggu. Investor asal Jepang, China, dan Eropa disebut JK berminat untuk menggarap pembangkit listrik di Tanah Air. 

"Ternyata investor yang mau masuk itu luar biasa, cukup banyak," kata JK di kantornya, Selasa (3/2/2015). 

Dari calon investor yang masuk, lanjut JK, pemerintah mendorong perluasan pembangkit listrik yang sudah ada. Hal tersebut dinilai akan membuat perizinan lebih singkat, a.l. karena pengurusan izin analisa dampak lingkungan (amdal) dan izin lingkungan tidak perlu dilakukan dari awal. 

"Kita utamakan perluasan yang ada sekarang ini dan mulut tambang. Kita dahulukan geothermal itu dulu karena lebih mudah," tutur Kalla. 

Berdasarkan hasil identifikasi pemerintah, investor berminat membangun pembangkit listrik dengan total daya hampir 20.000 MW. "Ditambah PLN jadi kita bisa capai target 35.000 MW," imbuhnya. 

Lebih lanjut, JK mengatakan mayoritas investor yang akan menggarap proyek listrik adalah campuran antara investor lokal dan asing. Kombinasi tersebut dinilai menguntungkan dalam hal pendanaan dan eksekusi proyek. 

Adapun teknologi yang akan digunakan untuk pembangkit listrik geothermal akan diimpor dari tiga negara, yakni Amerika Serikat, Selandia Baru, dan Jepang. 

Dalam rapat tersebut hadir pula Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Direktur Utama PLN Sofyan Basir, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Ketua BKPM Franky Sibarani, Menteri Tata Ruang dan Agraria Ferry Mursidan Baldan, dan Dirjen Listrik Kementerian ESDM Jarman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper