Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akses Tol Pelabuhan Kualatanjung Dirintis

Pemerintah mengagendakan untuk membangun jalan akses dari tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) menuju pelabuhan Kuala Tanjung untuk mendukung konektivitas dan percepatan pembangunan kawasan pelabuhan Kuala Tanjung.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah mengagendakan untuk membangun jalan akses dari tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) menuju pelabuhan Kuala Tanjung untuk mendukung konektivitas dan percepatan pembangunan kawasan pelabuhan Kuala Tanjung.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan pengembangan kawasan Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan bagian dari program pemerintah untuk menegaskan identitas maritim Indonesia, seturut visi misi presiden. Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk membangun infrastruktur pendukung seoptimal mungkin.

“Karena ini ada kaitannya antara tol MKTT dengan kawasan pelabuhan nanti, jadi ingin kita dukung konektivitasnya,” katanya di Jakarta, Senin (26/1).

Basuki memastikan bahwa pemerintah tidak berencana untuk menambah ruas tol baru dari paket MKTT menuju Kuala Tanjung. Pemerintah hanya akan menambah jalan akses yang menghubungkan ruas tol MKTT menuju pelabuhan Kuala Tanjung.

“Ini kan membangun kawasan, jadi memang perlu [dukungan konektivitas]. Nanti PU yang urus [jalan aksesnya] dan nanti akan ditender lagi,” katanya.

Sebelumnya, Pelindo I telah menandatangani izin konsesi pengembangan Pelabuhan Laut Dalam Kuala Tanjung Sumatra Utara selama 69 tahun. Direktur Utama PT Pelindo I Bambang Eka Cahaya mengatakan bahwa pihaknya siap untuk merealisasikna Kuala Tanjung menjadi gerbang industri di Sumatra Utara.

Hari ini, pemerintah akan segera meresmikan pemancangan tiang perdana (groundbreaking) pembangunan pelabuhan ini.

Pembangunan kawasan Kuala Tanjung direncanakan akan dibagi empat tahap. Tahap pertama adalah pembangunan pelabuhan multipurpose. Untuk tahap pertama, Pelindo I bekerja sama dengan Waskita Karya dan PT PP.

Kapasitas tahap pertama bisa menampung komoditas curah cair sebanyak 3,5 juta ton, curah kering 1 juta ton, dan menampung peti kemas sebanyak 400.000 TEUs dengan panjang dermaga 400 m.

Dia menargetkan pembangunan tahap pertama yang menelan investasi sebesar US$400 juta ini akan rampung di 2018.

Sementara itu, tahap kedua adalah pembangunan kawasan industri, tahap ketiga pembangunan transhipment, dan tahap keempat pengembangan Kuala Tanjung menjadi kota pelabuhan.

Bambang mengaku pihaknya akan fokus pada pembangunan tahap pertama dan kedua dulu. Menurutnya, untuk tahap selanjutnya akan sangat bergantung pada proses tahap pertama dan kedua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper