Bisnis.com, JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat lebih mengedepankan kemajuan industri dan teknologi di dalam negeri, dibandingkan dengan kemajuan pasar modal.
Saat menghadiri Silahturahmi KAHMI, Jusuf Kalla mengatakan perkembangan industri dan teknologi di dalam negeri lebih menguntungkan masyarakat.
Pasalnya, perkembangan industri dan teknologi dapat memberikan nilai tambah yang dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat.
"Berapapun pertumbuhan pasar modal, walaupun sampai 20% atau 30% dalam setahun, pemodal lah yang lebih diuntungkan," katanya di Jakarta, Kamis (22/1) malam.
Jusuf Kalla menuturkan Indonesia dapat belajar dari China yang lebih mengutamakan perkembangan industri dan teknologi dibandingkan dengan pasar modal.
Dengan cara seperti itu, China berhasil menciptakan perekonomian yang kuat, dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakatnya.
Jusuf Kalla kerap menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang disokong oleh pertumbuhan industri di dalam negeri.
Selama ini pertumbuhan ekonomi nasional dianggap masih timpang, karena pertumbuhan pasar modal jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia pun sempat meminta investor untuk tidak hanya memikirkan keuntungan saat menanamkan modalnya di dalam negeri.
Investor, menurutnya, harus mau menginvestasikan kembali keuntungannya di dalam negeri untuk menciptakan lapangan pekerjaan, dan pertumbuhan ekonomi.
Tingginya pertumbuhan pasar modal di dalam negeri memang menjadi daya tarik tersendiri bagi investor asing.
Hal tersebut ditandai dengan derasnya dana asing yang masuk ke pasar modal nasional dalam beberapa tahun terakhir.