Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah akan mengembangkan Sorong, Papua sebagai kawasan ekonomi khusus seiring pembangunan pelabuhan prioritas di pulau Cendrawasih itu.
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo mengatakan sesuai target pembangunan dan revitalisasi 25 pelabuhan hingga 2019, pemerintah telah memetakan 5 pelabuhan besar yang menjadi prioritas untuk direvitalisasi.
Pelabuhan tersebut, yakni Belawan, tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Sorong.
" Yang Belawan, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, Pelindo I-III sudah siap bergerak, sudah minta izin, dan tidak minta modal, hanya minta kemudahan fasilitas," ujarnya seusai rapat terbatas terkait 4 fokus pembangunan Maritim di Istana Negara, Rabu (14/1).
Di sisi lain, Indroyono mengatakan pembangunan pelabuhan di Sorong, Papua harus mendapat dukungan pemerintah, terutama dari sisi finansial.
Dengan mengucurkan anggaran yang cukup besar, pemerintah berencana mengembangkan Sorong menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.
"Tadi diusulkan supaya Sorong bisa jadi kawasan ekonomi khusus, dibangun pelabuhan, galangan kapal, industri perikanan, industri pariwisata karena dekat dengan Raja Ampat," lanjut Indroyono.
Dengan strategi tersebut, jalur tol laut ke arah Timur Indonesia diproyeksi semakin hidup, lantaran kapal yang kembali dari Papua membawa muatan.
"KEK Sorong segera didorong," imbuhnya.
Mantan Direktur FOA ini menambahkan proyek revitalisasi 5 pelabuhan besar dan 26 pelabuhan kecil di seluruh Indonesia diestimasi membutuhkan investasi sebesar US$7 miliar.
Sorong Dikembangkan Jadi Kawasan Ekonomi Khusus
Pemerintah akan mengembangkan Sorong, Papua sebagai kawasan ekonomi khusus seiring pembangunan pelabuhan prioritas di pulau Cendrawasih itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Di Balik Aksi Lo Kheng Hong Borong Puluhan Juta Saham PGAS
5 jam yang lalu