Bisnis.com, JAKARTA Untuk memaksimalkan investasi di sektor peternakan sapi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong pemaksimalan program sawit sapi.
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga mengatakan program ini mengintegrasikan usaha perkebunan kelapa sawit dengan usaha peternakan sapi. Saat ini, BKPM dalam kerangka program Indonesia-Australia Partnership on Food Security in the Red Meat and Cattle Sector, sedang menjalankan pilot project integrasi sawit sapi di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Jika sukses, BKPM berharap program ini dapat dicontoh oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit lain sehingga upaya untuk meningkatkan populasi sapi di Indonesia dapat cepat terwujud, kata Himawan, Senin (12/1).
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan industri sapi memiliki nilai strategis yang cukup tinggi. Selain menunjang program prioritas Pemerintah Jokowi-JK untuk kedaulatan pangan, investasi sektor sapi dan industri olahannya juga mendorong pemerataan ekonomi.
Periode 2010 hingga September 2014, persebaran investasi sapi dan industri olahan lebih banyak berada di luar Jawa, dengan perbandingan 57% dan 43% investasi di Jawa. Sektor ini potensial menggerakkan perekonomian di Luar Jawa.
Franky cukup optimistis investasi sapi ditingkatkan karena potensinya masih sangat besar. Data BKPM menunjukkan Proyek PMDN dan PMA yang telah memperoleh Izin Prinsip tapi belum terealisasi (pipeline projects) dalam periode 2010 hingga kuartal III 2014 nilainya cukup besar yaitu PMDN sebesar Rp17,5 triliun dan PMA sebesar US$4,1 miliar.
Selain itu, konsumsi perkapita daging dan susu masih relatif rendah dan diperkirakan akan terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat, kata dia.