Bisnis.com, BANDUNG - Presiden Joko Widodo meminta Badan Usaha Milik Negara PT Dirgantara Indonesia lebih fokus dalam menyusun rencana bisnis jangka waktu tertentu agar arahnya lebih jelas.
Sebelum ada rencana yang jelas ke depan, pemerintah tidak bakal mengucurkan dana pemerintah dalam skema Penyertaan Modal Negara (PMN). Pada tahun ini PMN untuk BUMN mencapai Rp48 triliun namun tidak ada sepeserpun mengucur ke PTDI.
"Kita patut bangga tetapi kita harus tahu kemana PTDI dibawa, produk apa. Bisnis harus konsisten terus, jangan ganti-ganti acara," katanya saat blusukan di PTDI Bandung, Senin (12/1/2015) malam.
Setelah berkeliling melihat aktivitas pabrik, Jokowi menyimpulkan PTDI harus fokus dalam memenuhi kebutuhan pesawat penumpang untuk dalam negeri. Geografis Indonesia dengan 17.000 pulau butuh transportasi udara dengan kapasitas menengah antara 30 sampai 60 penumpang.
Presiden berharap perencanaan bisnis seperti itu diterapkan oleh manajemen PTDI. "Saya ingin, sekali lagi membuat perencanaan 50-100 tahun yang akan datang, dengan SDM yang sangat baik, harus ada business plan jelas," katanya.
Terkait suntikan dana kepada PTDI, Jokowi berjanji akan mengucurkan pada tahun depan jika sudah ada kalkukasi bisnis yang jelas. Perseroan hanya tinggal memperkuat bagian marketing supaya bisnis dapat berjalan dengan baik.
"Kita suntik Rp48 triliun untuk BUMN, terutama infrastruktur. Tapi untuk BUMN yang kalkulasinya masih belum visible, manajemennya diperbaiki dulu. Besok tahun depan kita injeksi, PTDI punya itu, diperkuat marketingnya, biar pesanan lima tahun ke depan ada," ujar Presiden.